Keliru Memilih dalam Menu di Portal Online, Firma Hukum di London Memilih Pasangan yang Salah untuk Bercerai

16 April 2024, 13:15 WIB
Ilustrasi perceraian - Sebuah firma hukum di London memilih satu pasangan yang salah untuk bercerai akibat keliru memilih dalam portal online. /Pixabay/mohammed Hassan

PR DEPOK – Seorang pria dan seorang wanita yang tinggal di London, Inggris, terpaksa bercerai, bukan atas kemauan mereka sendiri, melainkan karena kesalahan yang dilakukan oleh sebuah firma hukum.

Rupanya, kesalahan sederhana yang dilakukan oleh seorang pegawai firma hukum  adalah secara tidak sengaja memilih file yang salah dari menu drop-down di portal online, yang mengakibatkan pasangan yang salah bercerai secara permanen.

Seorang hakim senior baru-baru ini menolak untuk membatalkan perceraian pasangan yang pengacaranya, dipimpin oleh Ayesha Vardaag di firma hukum terkemuka di London, Valdaags, secara keliru memilih perceraian dari menu drop-down.

Baca Juga: Link Nonton Persebaya Surabaya vs Dewa United, Persaingan Ketat Tim Papan Tengah

Pasangan itu dipanggil Tuan dan Nyonya Williams, sudah menikah selama 21 tahun sebelum berpisah. Pasangan itu masih dalam proses mencapai penyelesaian keuangan ketika Valdaags secara keliru memilih mereka untuk keputusan perceraian final di portal online dan menjatuhkan perceraian yang sah hanya dalam 21 menit.

Segala upaya untuk membatalkan kesalahan ditolak karena kepercayaan masyarakat terhadap keputusan perceraian yang benar-benar final lebih penting.

"Ada kepentingan publik yang kuat untuk mempertahankan status quo yang ada, menghormati kepastian dan finalitas yang dihasilkan dari keputusan akhir perceraian," kata Sir Andrew MacFarlane, Ketua Divisi Keluarga, seperti dikutip dari Oddity Central.

Baca Juga: HP Samsung Geser iPhone di Pasar Global, Apple Kini Fokus Pembaruan Perangkat

Sementara itu, perwakilan Vardags mengatakan pengacara  firma tersebut menggunakan portal online untuk secara kelirut mengajukan permohonan akhir bagi pasangan yang belum siap untuk bercerai.

Pasangan tersebut, yang dipanggil oleh  Tuan dan Nyonya Williams oleh pengadilan, masih perlu memilah rincian keuangan, tetapi  setelah perintah akhir diajukan, perceraian secara resmi diselesaikan hanya dalam 21 menit.

Vardaag menyadari kesalahannya dua hari setelah kejadian itu terjadi, namun ketika dia meminta Mahkamah Agung untuk mengesampingkan perintah akhir perceraian, permintaannya ditolak.

Baca Juga: Benarkah Seragam Sekolah 2024 akan Mengalami Perubahan? Ini Kata Kemendikbud

Perusahaan mengklaim bahwa karyawan tersebut salah memilih file pasangan tersebut dengan satu klik, namun hakim menjelaskan bahwa karyawan tersebut sebenarnya harus melalui beberapa layar di dalam portal sebelum mengklik.

“Seperti banyak proses online serupa, operator hanya dapat mencapai layar terakhir, tempat klik mouse terakhir dilakukan, setelah melewati serangkaian layar sebelumnya,'' kata Lord Macfarlane.

Ayesha Vardag, yang memproklamirkan diri sebagai "diva perceraian" di Inggris, menyebut keputusan hakim itu "mengerikan".

Baca Juga: KLJ Tahap 2 2024 Sudah Cair ke Bank DKI, Benarkah? Ini Informasi Pencairan dan Cara Mencairkannya

“Negara tidak bisa menceraikan orang berdasarkan kesalahan administratif,” tambah Walderg.

“Harus ada kesengajaan dari pihak pengirim, karena doktrin kesengajaan menjadi dasar keadilan sistem hukum kita.Ketika suatu kesalahan dipertanggungjawabkan dan semua orang mengakuinya, maka jelas kesalahan itu harus diperbaiki.

“Artinya, undang-undang saat ini menyatakan bahwa perceraian bisa terjadi karena kesalahan  sistem online. Itu tidak benar, tidak masuk akal, dan tidak adil,” ujarnya.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Oddity Central

Tags

Terkini

Terpopuler