Makan Mi Buatan Sendiri, 9 Anggota Keluarga Meninggal Usai Keracunan Zat Berbahaya Asam Bongkrek

23 Oktober 2020, 08:53 WIB
Ilustrasi mi. /YashilG/Pixabay

PR DEPOK  Makanan rumahan yang dibuat sendiri biasanya lebih terjamin kebersihan serta kesehatannya, karena proses pembuatannya akan lebih diperhatikan.

Namun, hal ini tak berlaku bagi keluarga yang meninggal lantaran mengkonsumsi mi yang mereka buat sendiri di rumah.

Keluarga asal Tiongkok yang beranggotakan sembilan orang ini meninggal dunia usai memakan mi yang telah disimpan selama hampir setahun di lemari es.

Baca Juga: Tanggulangi Banjir Ibu Kota, Dana 1 Triliun Dikucurkan Pemprov DKI untuk Program Mitigasi Berikut

Disampaikan oleh pihak berwajib setempat, keluarga yang tinggal di Provinsi Timur Laut Heilongjiang ini memakan mi jagung yang mereka buat sendiri untuk disajikan saat sarapan.

Insiden nahas ini terjadi pada 5 Oktober 2020, saat semua anggota keluarga mengonsumsi mi yang diduga telah busuk.

Usai memakan mi jagung tersebut, selang beberapa jam mereka jatuh sakit selama berhari-hari.

Baca Juga: Terdorong Paket Stimulus Ekonomi AS, Harga Minyak Dunia Lanjutkan Penguatannya

Mereka pun dinyatakan meninggal pada 11 Oktober 2020, setelah sempat dirawat di rumah sakit.

Setelah ditelusuri, penyebab kematian mereka adalah keracunan asam bongkrek, racun yang menyerang pernapasan, yang terdeteksi dalam mi yang telah dibekukan selama berbulan-bulan.

Menanggapi kasus ini, direktur keamanan pangan, Gao Fei, di Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Heilongjiang, menjelaskan bahwa zat beracun asam bongkrek seringkali berakibat fatal.

Baca Juga: Banpres UMKM 2,4 Juta Belum Merata, Sebagian Warga Tak Tahu Harus Isi Formulir Pengajuan Banpres

“Ini dapat menyebabkan kerusakan serius pada banyak organ manusia, termasuk hati, ginjal, jantung, dan otak,” ujar Gao, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Fox News.

Dalam pemaparannya, Gao juga menerangkan bahwa belum ada obat penawar khusus untuk racun yang menyerang sembilan anggota keluarga tersebut.

“Saat ini belum ada obat penawar khusus, setelah diracuni, tingkat kematian bisa mencapai 40 hingga 100 persen,” tuturnya.

Baca Juga: Jabar Kembali Waspada Adanya Potensi Hujan Lebat Disertai Angin Kencang dan Petir

Sementara itu, Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok telah mengeluarkan peringatan untuk menghindari membuat dan memakan makanan dari beras dan tepung yang difermentasi.

“Menggunakan bahan makanan segar dan murni serta sering mengganti air saat membuat makanan dapat mengurangi risiko kontaminasi”

“Tetapi yang terbaik adalah menghindari membuat dan mengkonsumsi makanan yang terbuat dari biji-bijian yang difermentasi sepenuhnya demi keamanan,” ujar penasehat dari komisi tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Fox News

Tags

Terkini

Terpopuler