Pilpres AS: Joe Biden Dianggap Menakuti Orang AS, Donald Trump Berjanji Pandemi Segera Berakhir

24 Oktober 2020, 13:42 WIB
Debat terakhir Donald Trump dan Joe Biden. /Tangkap layar akun resmi Twitter @JoeBiden./

PR DEPOK - Presiden Amerika Serikat, Donald Trump berjanji kepada pendukungnya di Florida Jumat, 23 Oktober 2020 waktu setempat bahwa pandemi virus corona akan segera berakhir.

"Kami akan segera mengakhiri pandemi ini. Kehidupan yang normal akan sepenuhnya kembali," kata Trump dalam sebuah kampanye di The Villages, Florida seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

Pandemi Covid-19 menewaskan lebih dari 223.000 orang di AS serta membuat jutaan orang di Amerika kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Ditargetkan Pekan Kedua Bulan November, Vaksin Covid-19 Terancam Molor

Hal tersebut pun menjadi isu dominan dalam kampanye kedua kandidat.

Donald trump juga menuduh saingannya, Joe Biden telah melebih-lebihkan krisis kesehatan untuk menakut-nakuti orang Amerika agar memilihnya.

Pada sebuah kampanye di Wilmington, Delaware, sebelumnya pada hari yang sama, Biden menyebutkan bahwa Trump telah menyerah menangani wabah.

Baca Juga: Cek Fakta: Beredar Kabar MK Sukses Gagalkan UU Cipta Kerja, Simak Faktanya

"Dia menyerah menangani Amerika. Dia hanya ingin kita menjadi mati rasa. Saya tidak akan menghentikan ekonomi. Saya tidak akan menutup negara. Saya akan mematikan virusnya," ujar Biden.

Biden juga berjanji, jika dia memenangkan pemilihan pada 3 November, dirinya akan meminta Kongres untuk mengesahkan RUU Covid-19 yang komprehensif yang akan dia tandatangani dalam 10 hari pertama menjabat.

Selama dua aksi unjuk rasa yang terjadi di Florida, Donald Trump mengejek Biden lantaran dia mengatakan dalam debat presiden Kamis malam, bahwa Amerika Serikat tengah memasuki 'musim dingin yang gelap'.

Baca Juga: Rekam Jejak Joe Biden, Pelopor UU Kriminalisasi Perempuan hingga Ketua Hubungan Luar Negeri Senat

Mantan wakil presiden dan sekutu Demokratnya, lanjut Donald Trump tengah mencoba menakut-nakuti orang dengan melebih-lebihkan ancaman virus.

Para peneliti di Institut Metrik dan Evaluasi Kesehatan Universitas Washington, memperingatkan bahwa virus dapat membunuh lebih dari setengah juta orang di Amerika Serikat pada akhir Februari 2021.

Namun, sekitar 130.000 nyawa dapat diselamatkan jika semua orang mengenakan masker, dan mematuhi protokol kesehatan.

Baca Juga: Survei: Perempuan Lebih Banyak Memikul Beban Saat Pandemi, Kesehatan Mental dan Emosional Terganggu

Diketahui, kurang dari dua pekan hingga hari pemungutan suara utama pada 3 November, lebih dari 52 juta warga Amerika sudah memberikan hak suara mereka.

Michael McDonald dari Proyek Pemilu di Universitas Florida serta sejumlah pakar lainnya memprediksi bahwa pemilu presiden kali ini akan mencapai rekor pemilih yang ikut serta melampaui angka partisipasi pemilih pada pemilu sebelumnya sebesar 60 persen.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler