Vietnam Mulai Uji Coba Vaksin Covid-19 ke Monyet Berusia 3-5 Tahun, Akan Dipantau Selama 3 Bulan

5 November 2020, 07:43 WIB
Ilustrasi monyet.* /Pixabay

PR DEPOK - Vaksin Covid-19 yang telah selesai diproduksi mulai diuji coba pada hewan, salah satunya yakni kepada monyet.

Vietnam adalah salah satu negara yang mulai melakukan uji coba vaksin Covid-19 ke hewan, yakni monyet.

Menurut laporan harian Vietnam News, perusahaan produksi vaksin dan biologi bernama Vabiotech itu melakukan uji coba vaksin terhadap 12 monyet rhesus, jenis monyet dari keluarga Macaca mulatta.

Baca Juga: Diduga Karena Masalah Hidup, Polisi Temukan Sepucuk Surat yang Ditulis Korban Sebelum Gantung Diri

Monyet yang menerima vaksin yakni berusia tiga sampai lima tahun. Penyuntikan dilakukan pada 27 Oktober 2020 di Pulau Reu, utara Provinsi Quang Ninh.

Menurut Direktur Vabiotech, Do Tuan Dat, mamalia dengan bobot lebih dari tiga kilogram itu masing-masing diperiksa kesehatannya, dan tidak ada infeksi penyakit apapun.

Monyet yang menerima suntikan vaksin akan dipantau selama tiga bulan dalam dua kelompok terpisah.

Kemudian sampel darah mereka akan diperiksa di Hanoi untuk analisis lebih lanjut, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Berkenalan Lewat Facebook, Seorang Remaja di Palembang Dirudapaksa Kenalannya di Indekos

"Hewan tersebut akan disuntikkan vaksin dua kali, dengan selisih waktu 18-21 hari," tutur Dat.

Pada bulan Juni lalu, Vabiotech turut melibatkan tikus dalam uji coba vaksin mereka.

Para ilmuwan juga akan menguji antigen pada hewan lain, tetapi hasil uji coba pada monyet akan menjadi acuan untuk tahap pengujian berikutnya sekaligus usulan untuk menguji vaksin pada manusia.

Vietnam melaporkan 1.192 kasus Covid-19, termasuk 35 kematian dan 1.065 pasien sembuh, berdasarkan data Universitas Johns Hopkins yang berbasis di Amerika Serikat.

Baca Juga: Demi Penuhi Kecanduan Narkoba, Pria 35 Tahun Jambret Handphone hingga 11 Kali di Kawasan Sunter

Lebih dari 100 vaksin Covid-19 di seluruh dunia sedang dikembangkan guna mengatasi krisis global.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler