Masih tak Terima Joe Biden Menang, Puluhan Ribu Pedukung Donald Trump Lakukan Demonstrasi

15 November 2020, 15:21 WIB
Donald Trump. /Pixabay/Geralt./

PR DEPOK – Transisi dari Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, ke Pemerintahan Presiden AS terpilih Joe Biden tetap dalam ketidakpastian politik.

Pada Sabtu 14 November 2020, puluhan ribu pendukung Presiden Donald Trump mengalir ke Ibu Kota AS, Washington untuk menggemakan klaim mereka tentang kecurangan Pilpres AS 2020.

Di tengah polemik tersebut, Joe Biden telah menghabiskan waktu berhari-hari dengan para penasehatnya untuk menimbang siapa yang akan diangkat ke kabinetnya.

Baca Juga: Pemprov DKI Larang Artis Terkenal Live Music di Kafe, Anji: Bukan Artis Terkenal Tak Ada Kerumunan?

Joe Biden juga telah menerima ucapan selamat dari para pemimpin dunia, dan mulai memetakan kebijakan yang akan dia kejar setelah dilantik pada 20 Januari 2021 mendatang.

Sementara itu, Donald Trump hingga saat ini masih menolak untuk menyerah dan malah menekan tuduhan penipuan yang tidak berdasar atas Pilpres AS 2020. Trump saat ini justru menghentikan proses normal pemerintah yang bisanya akan mempersiapkan administrasi untuk presiden baru.

Sebelumnya, Donald Trump telah mengajukan tuntutan hukum yang berusaha membatalkan hasil pemilu di beberapa negara bagian, meskipun hal itu tidak berhasil.

Sedangkan, para ahli hukum mengatakan litigasi itu hanya memiliki sedikit peluang untuk mengubah hasil pemilu pada 3 November 2020 lalu.

Baca Juga: Direncanakan Digelar Februari 2021 Mendatang, Shopee Liga 1 Dipastikan Tanpa Degradasi

“Pawai Sejuta MAGA”, yang mengacu pada slogan kampanye Trump “Make America Great Again”, menarik kerumunan pendukung Donald Trump yang melambai-lambaikan bendera Amerika ke pusat kota Washington D.C. pada hari Sabtu kemarin.

“Ratusan ribu orang menunjukkan dukungan mereka di D.C. Mereka tidak akan mendukung Pemilu yang Dicurangi dan Korup!” kata Donald Trump di akun Twitter miliknya, @realDonaldTrump, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Iring-iringan mobil Trump melewati kerumunan massa dalam perjalanan ke lapangan golf miliknya di Virginia, disertai sorak-sorai dari para demonstran pendukungnya, saat Donald Trump melambai dari kursi belakang mobilnya.

Baca Juga: Atasi Lag Saat Gunakan WhatsApp, Begini Cara Aktifkan Fitur Manage Storage

Pawai itu sebagian besar berlangsung damai, meskipun banyak perkelahian yang terjadi antara pendukung Trump dan massa yang kontra, yang berlanjut setelah hari mulai gelap.

“Satu orang ditikam dan dibawa ke trauma center," kata Departemen Pemadam Kebakaran dan Layanan Medis Darurat Kota Washington.

Penikaman itu terjadi di tengah perkelahian yang terjadi setelah jam 8 malam waktu setempat.

Lusinan Proud Boys, sebuah kelompok sayap kanan yang berbaris di jalan-jalan, beberapa mengenakan helm dan rompi balistik. Sementara anggota gerakan sayap kiri yang dikenal sebagai Antifa, melakukan demonstrasi tandingan mereka sendiri.

Baca Juga: Kritik Keras RUU Minol, Hotman Paris: Pemerintah dan DPR agar Hati-hati, Devisa Negara Akan Hilang

Kepolisian kota menangkap sedikitnya 10 orang, termasuk beberapa yang dituduh melakukan penyerangan.

Saat ini, Joe Biden telah memenangkan 306 suara dalam sistem Electoral College negara bagian yang menentukan pemenang presiden. Jumlah itu jauh lebih banyak daripada 270 suara yang dibutuhkan untuk mendapatkan suara mayoritas.

Tetapi klaim publik Donald Trump tentang pemilihan yang “dicurangi” telah mencegah Biden dan timnya untuk mendapatkan akses ke ruang kantor pemerintah. Hal ini menghambat pendanaan yang biasanya diberikan kepada pemerintahan selanjutnya.

Ini juga disebabkan Agen Federal yang bertanggung jawab untuk menyediakan sumber daya tersebut, General Services Administration, belum mengakui kemenangan Biden.

Baca Juga: Longgarkan Hukum Islam, UEA Izinkan Pasangan Belum Menikah Tinggal Serumah dan Konsumsi Alkohol

Pilihan Joe Biden untuk Kepala Staf Gedung Putih, Ron Klain, mengatakan bahwa minggu ini transisi cepat diperlukan untuk memastikan pemerintah siap luncurkan vaksin virus corona potensial pada awal tahun depan di Amerika.

Berdasarkan kabar yang dihimpun, pandemi Covid-19 kemungkinan akan menjadi prioritas utama Joe Biden.

AS telah mencatat rekor harian kasus baru pada hari Jumat lalu untuk hari keempat berturut-turut. Lebih dari 244.000 orang di negara itu telah meninggal karena virus korona sejak pandemi dimulai.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Twitter Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler