Covid-19 Kian Melonjak, Kim Jong Un Perintahkan Pengetatan Sistem Darurat

16 November 2020, 08:36 WIB
Presiden Korea Utara Kim Jong un. /twitter.com/@DPRK_News

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir tahun 2019 silam, jumlah kasus positif Covid-19 di dunia terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Dukung RUU Minol, MUI dan Muhammadiyah Sebut Kebijakan Dibuat Bukan untuk Islamisasi Negara

Bahkan di sejumlah negara Eropa, tengah bersiap menghadapi gelombang kedua dan ketiga Covid-19.

Berdasarkan laporan terbaru yang dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA Kim Jong Un memerintahkan pengetatan sistem darurat antivirus corona dalam menghadapi pandemi diseluruh dunia.

pernyataan tersebut disampaikan saat Kim Jong Un memimpin pertemuan politbiro Partai Pekerja yang berkuasa.

Baca Juga: Dukung RUU Minol, MUI dan Muhammadiyah Sebut Kebijakan Dibuat Bukan untuk Islamisasi Negara

Dalam laporan itu, disebutkan kehadiran Kim Jong Un dalam pertemuan tersebut menjadi penampilan publik pertamanya dalam 27 hari, Kim menekankan perlunya tetap waspada dan mengintensifkan kerja antipandemi.

Sementara itu, menurut World Health Organization (WHO) Korea Utara telah menguji lebih dari 12.000 orang dan melaporkan tidak terdapat kasus virus corona yang dikonfirmasi pada awal November.

WHO menerangkan sebanyak 6.173 orang, delapan diantaranya adalah orang asing.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Senin, 16 November 2020: Libra Disarankan untuk Menerima Kesalahan dan Meminta Maaf

Adapun terdeteksi sebagai kasus yang diduga dan 174 orang dikarantina pada pekan terakhir Oktober.

Sementara itu menurut perhitungan Reuters, lebih dari 54 juta orang telah dilaporkan terinfeksi oleh virus corona baru secara global.

Adapun yang meninggal sebanyak 1.312.334 pasien.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler