Akibat Emisi Gas Rumah Kaca, Es di Laut Arktik Mencair

- 9 Desember 2020, 10:36 WIB
ILUSTRASI Arktik./
ILUSTRASI Arktik./ /

Sementara lapisan es yang mencair itu telah menyebabkan tumpahan minyak yang merusak di Rusia setelah tangki bahan bakar runtuh.

Peringatan ilmiah terbaru terkait perubahan arktik akan memberikan urgensi lebih lanjut dalam pembicaraan iklim internasional untuk memperingati ulang tahun kelima perjanjian iklim Paris.

"Arktik sedang dalam transisi dari keadaan yang didominasi beku menjadi iklim yang benar-benar berbeda karena emisi gas rumah kaca," imbuh Laura Landrum, seorang ilmuwan asosiasi di Pusat Nasional AS untuk Penelitian Iklim dan Laboratorium Dinamika Global.

Baca Juga: Sebut Insiden Tewasnya 6 Laskar FPI Bisa Dibongkar, Begini Penjelasan Fahri Hamzah

Dirinya juga mengatakan bahwa iklim Arktik akan berubah secara signifikan apabila masyarakat dunia tidak menurunkan tingkat emisi.

"Jika kita tidak menurunkan tingkat emisi, iklim Arktik akan berubah secara signifikan sehingga rekor es laut rendah pada tahun ini akan terlihat besar dan rekor suhu hangat akan tampak dingin dibandingkan dengan apa yang akan kita alami di masa depan," ucapnya menambahkan.

Seorang peneliti post doktoral di Colorado State University, Zack Labe mengatakan bahwa Arktik seolah berteriak meminta kita memperhatikannya.

Baca Juga: Turut Prihatin Atas Insiden Tewasnya 6 Laskar FPI, Fadli Zon: Semoga Mereka Jadi Ahli Surga

"Kecuali kita memperlambat pemanasan global secara sistematis dengan mengurangi emisi gas rumah kaca kita. Kemungkinan musim panas arktik tanpa es pertama kita akan terus meningkat. Perubahan iklim yang cepat di Kutub Utara ini akan terus berdampak pada seluruh sistem di Bumi," tutur Zack.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah