Jadi Negara Ketiga, Kanada Suntikkan Dosis Pertama Vaksin Covid-19 Pfizer ke Pekerja Panti Jompo

- 16 Desember 2020, 08:48 WIB
Ilustrasi Vaksin Pfizer
Ilustrasi Vaksin Pfizer /

PR DEPOK - Kanada memulai kampanye inokulasi melawan Covid-19 pada Senin, 14 Desember 2020 waktu setempat.

Hal itu dilakukan dengan menyuntikkan petugas kesehatan garis depan dan penghuni panti jompo.

Dengan ini, Kanada resmi menjadi negara ketiga yang menyuntikkan dosis pertama vaksin Covid-19 Pfizer/BioNTech.

Baca Juga: Sudah Prediksi Indonesia Lawyers Club Diberhentikan, Rocky Gerung: Pemerintah Sedang Panik

Penyuntikan dosis pertama tersebut disiarkan secara langsung oleh stasiun televisi.

Dosis pertama vaksin itu disuntikkan ke Anita Quidangen, pekerja di Rekai Centre, sebuah panti jompo nirlaba untuk orang tua di Toronto, kota terbesar Kanada.

Anita mengatakan bahwa dirinya 'bersemangat' untuk menjadi yang pertama dalam antrean untuk menerima vaksin Covid-19.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Rabu, 16 Desember 2020: Aries, Mulailah Mendaki!

Petugas kesehatan dengan masker dan jas putih bertepuk tangan usai dirinya disuntik.

"Ini sangat melegakan. Jelas, ini mungkin hanya permulaan dari akhir tetapi kami merasakan bahwa pandemi ini akan segera berakhir," kata Perdana Menteri Justin Trudeau eperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

"Kami jelas harus memberikan prioritas kepada yang paling rentan, tetapi yang kedua saya memiliki kesempatan - seperti semua orang dewasa yang sehat - saya akan melakukannya dengan dengan antusias," ujar Justin kepada penyiar berbahasa Prancis Radio-Kanada.

Baca Juga: Jadwal Pemadaman Listrik Kota Depok Rabu, 16 Desember 2020, Mulai Pukul 10.00 hingga 14.00 WIB

Gelombang kedua virus corona menyebar di seluruh Kanada, memaksa beberapa provinsi untuk kembali menekan bisnis dan membatasi pertemuan sosial.

Kanada sejauh ini telah melaporkan 460.743 kasus, sebagian besar di Ontario provinsi terpadat dan Quebec.

"Ini benar-benar kabar baik untuk Kanada. Ini benar-benar kabar baik untuk Quebec," imbuh Menteri Kesehatan federal Patty Hajdu di luar Pusat Geriatrik Maimonides di Montreal, yang juga mulai mengimunisasi pasien pada hari Senin, 14 Desember 2020.

Baca Juga: Anjlok hingga Ratusan Ribu, Berikut Daftar Harga Emas Antam di Pegadaian Rabu, 16 Desember 2020

Sekitar 150 penduduk ditetapkan untuk menerima suntikan di Maimonides pada hari Senin, dan 50.000 orang akan divaksinasi di Quebec pada 4 Januari, menurut Menteri Kesehatan Quebec, Christian Dube.

Lebih dari 60 persen dari 13.431 kematian akibat pandemi di Kanada secara keseluruhan terjadi di tempat tinggal lansia, turun dari 80 persen pada gelombang pertama.

Otoritas kesehatan federal Kanada pada hari Jumat meminta provinsi untuk memberlakukan lebih banyak pembatasan.

Baca Juga: Investor Fokus pada Peluncuran Vaksin Covid-19, Harga Minyak Dunia Alami Kenaikan

Amerika Serikat juga mulai menyuntik vaksin Covid-19 pada hari Senin setelah Inggris memulai upaya nasionalnya minggu lalu.

Vaksin yang dikembangkan oleh bioteknologi Jerman, BioNTech SE dan Pfizer Inc, diberikan dalam dua dosis, dengan jarak tiga minggu.

Kanada mengharapkan untuk menerima 30.000 dosis minggu ini dan total 249.000 pada akhir tahun.

Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah oleh Kemendikbud yang Tayang di TVRI pada Rabu 16 Desember 2020

"Ini adalah aksi cinta untuk mendapatkan vaksinasi," ucap penduduk Rabbi Ronnie Cahana, berbicara oleh Zoom sebelum menerima suntikan.

Cahana, seorang penderita lumpuh, mengatakan dia sangat senang mendengar vaksin itu datang.

"Saya menari naik turun aula, dan saya bahkan tidak bisa berjalan," katanya.

Baca Juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Wilayah Jawa Barat

Putrinya, Kitra Cahana yang baru-baru ini kembali ke Montreal dari rumahnya di Amerika Serikat, mengatakan dirinya berharap vaksin itu mengakhiri kekhawatiran keluarganya yang terus-menerus akan keselamatannya.

"Saya pikir sulit membayangkan tingkat ketakutan dan kekhawatiran yang mengelilingi rumah ini," ujar Kitra.

Warga Maimonides, Beverly Spanier, mengatakan dia berharap dengan inokulasi akan memulihkan beberapa kebebasan yang hilang selama pandemi.

Baca Juga: Jika Kondisi Covid-19 Dinilai Aman, DKI Jakarta Akan Gelar Pembelajaran Tatap Muka pada Januari 2021

"Saya ingin melihat cucu bisa mengunjungi kakek-nenek lagi," tutur Spanier.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x