Atas fakta-fakta ini, R. Coury Hay mengatakan vaksin Covid-19 kini menjadi komoditas.
"Orang kaya memandang akses vaksinasi Covid-19 sebagai komoditas lain yang bisa mereka beli," katanya.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Rabu, 10 Februari 2021: Aquarius, Hindari Berbohong pada Pasangan
Di Amerika, praktik ini menjadi musibah lain pada masa pandemi karena telah memperdalam jurang pemisah antara orang kaya dan orang lain.
Akibatnya, orang berpenghasilan rendah dan orang kulit berwarna mendapat akses vaksinasi Covid-19 yang tidak proporsional.
Arthur Caplan, pendiri Divisi Etika Medis di NYU School of Medicine berpendapat, akses vaksinasi Covid-19 di Amerika yang tidak adil ini mendatangkan kekacauan.
"Peluncuran vaksin virus corona sebagai kekacauan yang kacau," katanya.
Penduduk kulit putih di New York telah menerima hampir setengah dari semua vaksin yang tersedia sejauh ini, tetapi penduduk kulit hitam dan etnis Latin, masing-masing hanya diberi 11 persen dan 15 persen.
Meski demikian, Caplan berpendapat bahwa orang kaya menggunakan status mereka untuk mendapat vaksin karena kurangnya kepercayaan pada sistem kenegaraan.