Beberapa hari kemudian migran asal Chechnya itu memenggal kepala Samuel Paty karena dianggap telah melecehkan Nabi Muhammad SAW.
Pembunuhan Samuel Paty itu kemudian memantik aksi unjuk rasa besar di Prancis dan seolah mendiskreditkan Islam.
Menurut surat kabar Le Parisien, gadis berinisial Z tersebut mengaku salah telah menuduh Samuel Paty. Bahkan, gadis itu mengakui kesalahannya di depan hakim anti-teroris.
Gadis berinisial Z ini mengaku bahwa dirinya tak ada di kelas sama sekali saat sang guru mengajar.
Baca Juga: Ciri-ciri Lolos Kartu Prakerja Gelombang 13, Bisa Cek dengan Cara Berikut
"Gadis itu tidak berani mengaku pada ayahnya terkait alasan sebenarnya ia dikeluarkan dari kelasnya, yakni perilakh buruknya di sekolah," kata pihak Le Parisien pada Minggu, 7 Maret 2021.
Kemudian, para penyidik kasus ini menyatakan bahwa Z mengalami gangguan psikologis Inferiority Complex.
Seperti diketahui bersama, pada 2020 lalu, warga dunia dihebohkan dengan kasus pemenggalan kepala seorang guru sejarah oleh ekstrimis Islam di Prancis.
Guru sejarah bernama Samuel Paty tersebut dibunuh lantaran telah menampilkan karikatur Nabi Muhammad SAW di kelasnya.
Baca Juga: Cara Daftar BLT Ibu Rumah Tangga untuk Dapat Bantuan Rp2,4 Juta dari Kemensos