Hampir 11.000 Kantor Cabang Bank Diperkirakan Tutup di Asia Tenggara dalam 10 Tahun ke Depan

- 9 Mei 2021, 15:03 WIB
Logo Bank Dunia.
Logo Bank Dunia. /Antara HO-Bank Dunia

PR DEPOK – Studi terbaru dari Roland Berger, sebuah perusahaan konsultan Eropa berjudul Branching out, memperkirakan sekira 18 persen atau lebih dari 11.000 kantor cabang bank akan tutup di Asia Tenggara dalam beberapa waktu ke depan.

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket, penutupan tersebut disebabkan seiring dengan kemajuan teknologi keuangan digital (fintech) yang membuat nasabah mulai beralih ke layanan digital.

Roland Berger memperkirakan jumlah cabang retail banking di negara-negara Asia Tenggara, seperti Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Filipina akan menurun dalam kurun 10 tahun ke depan.

Baca Juga: Kesal WNA China Terus Menerus Masuk RI dengan Mudahnya, Haris: Apa Kita Dukung Sekalian Semua Masuk Indonesia?

Bahkan, di Malaysia diperkirakan hampir 600 kantor cabang bank akan ditutup.

Senior Partner Roland Berger, Philippe Chassat menilai, penutupan kantor cabang bank di Malaysia sejalan dengan rencana pemerintah negara tersebut untuk menggenjot layanan digital.

Salah satunya rencana untuk mencapai target separuh penduduk di Malaysia akan menjadi pengguna e-wallet pada tahun 2025.

Baca Juga: Anak Berusia 6 Tahun Jadi Pengemudi Termuda di Dunia, Simak Fakta-fakta Berikut

Pemerintah Malaysia, melalui National Economic Regeneration Plan (PENJANA), menyalurkan insentif kredit e-wallet yang bermanfaat bagi 11,36 juta orang.

Program tersebut menghasilkan 567.9 juta ringgit Malaysia atau mencapai Rp1,9 triliun, yang diuntungkan oleh para penerima.

Chassat menambahkan, bahwa dalam 10 tahun ke depan, kondisi sosial ekonomi dan teknologi di sebagian besar wilayah, termasuk Asia Tenggara akan mengalami perubahan radikal di sektor perbankan.

Baca Juga: Seruan Pecat Praktikno Usai Ribut Soal Bipang Ambawang, RH: Rakyat Tengah Sensitif ke Pemerintahan Jokowi

Oleh karena itu, bank di seluruh dunia perlu mempercepat perjalanan transformasi cabang, mengoptimalkan positioning dan model bisnis.

Untuk memastikan keberhasilan dan keberlanjutan jangka panjang, bank perlu mengadopsi kerangka kerja transformasi yang terstruktur dan holistik.

“Area utama yang dipertimbangkan adalah lokasi terbaik untuk penempatan cabang guna memaksimalkan layanan pelanggan dan pendapatan. Selain itu, bank perlu meningkatkan produktivitas cabang untuk memaksimalkan keuntungan, memperkaya pengalaman nasabah untuk meningkatkan tingkat layanan agar dapat bersaing dengan bank yang lebih inovatif dan mengubah pola pikir, selain menanamkan teknologi baru dalam organisasi,” kata Chassat.

Baca Juga: Tak Habis Pikir Babi Ngepet Dipercaya Sedangkan Bipang Diributkan, Ferdinand: Kaum Ini Sebetulnya Mau Apa Sih?

"Bank harus siap memikirkan kembali jaringan cabangnya secara radikal untuk 10 tahun ke depan," tuturnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah