Mulai dari dituding Islam radikal serta menjadi pusat penyebaran Covid-19, Gus Umar lantas menganggap serba salah jika melakukan aksi demonstrasi tersebut.
"Serba salah memang. Nanti demo belain Palestina dibilang Islam radikal lah. Dibilang pusat penyebaran covid lah," katanya dalam cuitan berbeda.
Ia menuturkan, di Indonesia, semua gerakan yang tidak berdasarkan perintah dari sosok "kakak pembina" akan dilabeli sebagai gerakan radikal, intoleran, dan mabuk agama.
"Dinegara ini kalau tidak perintah kakak pembina setiap gerakan pasti dianggap intoleran, radikal dan mabok agama. #PalestinianLivesMatter," tutur Gus Umar mengakhiri keterangannya.
Untuk diketahui, sejumlah kota di negara Amerika Utara hingga Eropa, seperti Toronto, Montreal, Brooklyn, Washington, Boston, New York, Dearborn, London, Madrid, dan Michigan menggelar aksi unjuk rasa untuk membela Palestina.
Selain itu, di kota-kota di Jerman, seperti Berlin, Frankfurt, Leipzig, dan Hamburg, ribuan orang berunjuk rasa dan menyerukan pembelaan terhadap Palestina.
Baca Juga: Presenter Tonight Show Enzy Storia Mengaku Pernah Dilecehkan Saat Casting Iklan Produk Kecantikan
Para pengunjuk rasa ini terdengar meneriakkan kalimat 'boikot Israel' serta 'Selamatkan Palestina'.