Bantu Palestina, 1.200 Dokter di Mesir Daftarkan Diri Jadi Sukarelawan di Jalur Gaza

- 18 Mei 2021, 20:47 WIB
Ilustrasi bendera Mesir.
Ilustrasi bendera Mesir. /Pixabay/Sonjarotter.

Sebelumnya diberitakan, Palestina mengalami kehilangan besar setelah dua dokter ahli mereka tewas akibat serangan udara yang dilakukan Israel.

Tewasnya dua dokter tersebut memperburuk kondisi Palestina yang kekurangan ahli medis terutama di wilayah pusat yang terkepung tentara Israel.

Baca Juga: Termakan Hoaks, Media Iran Unggah Foto Demo 212 terhadap Ahok dan Diklaim Sebagai Aksi RI Bela Palestina

Dokter Mooein Ahmad al-Aloul dan Dokter Abu al-Ouf dinyatakan tewas dalam serangan udara Israel pada hari Minggu, 16 Mei 2021.

Pekerja medis dan organisasi kesehatan telah mengecam pembunuhan dua dokter senior dan seorang ahli saraf dan kepala penyakit dalam di rumah sakit terbesar di Gaza itu.

Kematian semakin memperburuk kekurangan staf medis dan keahlian di Jalur Gaza, akibat dari blokade selama 14 tahun yang mencegah kebebasan bergerak, menyebabkan kekurangan pasokan dan peralatan yang mengerikan serta menghambat kemajuan medis di Palestina.

Baca Juga: Usai Resmi Ditahan sebagai Tersangka Dugaan Terorisme, Munarman Kini Bisa Dikunjungi Kuasa Hukum

Dr Ayman Abu al-Ouf, adalah dokter kepala dari divisi penyakit dalam di rumah sakit Al-Shifa, ia tewas bersama dengan anggota keluarganya dalam serangan rudal dini hari di distrik al-Wehda di Gaza pada hari Minggu, 16 Mei 2021.

Diwaktu yang sama, Dr Mooein Ahmad al-Aloul, seorang ahli saraf psikiatri berusia 66 tahun, juga tewas di rumahnya selama serangan al-Wehda. Saudaranya, Mazen al-Aloul telah mengumumkan mengenai kematiannya.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Palestine Chronicle


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah