Network
PR DEPOK - Perubahan iklim tengah menjadi isu global yang ramai diperbincangkan.
Beberapa negara di dunia saat ini berupaya mencari solusi untuk mengatasi perubahan iklim, salah satunya Jepang.
Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, menegaskan komitmen negaranya untuk bebas dari polusi karbon atau netral karbon pada tahun 2050.
Lebih lanjut, Suga menuturkan bahwa semua negara harus mengambil langkah tegas terkait perubahan iklim.
Baca Juga: Bursa Transfer Pemain: Manchester City Siap Tukar Dua Pemain Penting demi Harry Kane
Salah satunya melalui perubahan pola pikir dan tindakan yang nyata.
Menurut Suga, perubahan iklim bukan hanya berdampak pada lingkungan, melainkan juga pada pertumbuhan struktur industri dan ekonomi.
"Saya menyatakan bahwa kita akan mewujudkan masyarakat yang dekarbonisasi," kata Suga dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari The Guardian.
"Merespons perubahan iklim tidak lagi menjadi kendala dalam pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Langkah Jepang untuk mencapai netral karbon menuai pujian dari para pegiat lingkungan.
Pasalnya, Jepang merupakan salah satu negara yang dikenal sangat bergantung pada batu bara dan bakar fosil lainnya.
Untuk mencapai netral karbon, Jepang akan menggunakan 22 hingga 24 energi yang berasal dari energi ramah lingkungan dan energi yang dapat diperbaharui.
Sedangkan 20 hingga 22 persen lainnya berasal dari tenaga nuklir, dan 56 persen lainnya tetap berasal dari bahan bakar fosil.
Baca Juga: Cara Cek Nama Penerima Bansos Kemensos Juni 2021 Pakai KTP Lewat cekbansos.kemensos.go.id
Dengan begitu, Jepang diprediksi akan mengurangi emisi sebesar 80 persen pada tahun 2050 mendatang.
Apabila terus berjalan, netral karbon paling cepat akan dicapai Jepang pada paruh kedua abad ini.
Target ini akan membawa Jepang sejalan dengan Eropa, yang juga sudah lebih dulu menetapkan target netral karbon.
Selain Jepang, China juga ikut mengumumkan komitmennya untuk mencapai netral karbon pada tahun 2060 mendatang.***
