Ketidakhadiran sang diktator terlama adalah pada 2014. Kemudian, dia muncul kembali dan berjalan dengan tongkat.
Hal itu pun menyebabkan orang berspekulasi bahwa dia mungkin menderita asam urat karena pola makannya yang buruk.
NK News mengatakan ketidakhadirannya ini adalah yang ketujuh sejak tahun 2020, dengan tindakan menghilangnya menjadi lebih sering sejak awal pandemi Covid-19.
Diketahui, (Korut) kerap mengambil sikap ‘datar’ selama pandemi virus Covid-19, diperburuk oleh sanksi Amerika Serikat (AS) dan kurangnya kesepakatan perdagangan dengan sekutu dekat China.
Korut dengan cepat menutup perbatasannya dan mungkin mendapati sistem medis yang kekurangan dana dan sangat ketinggalan zaman kewalahan oleh virus Covid-19.***