Para Imigran di Kamp Penahanan Libya Dipaksa Berhubungan Badan untuk Dapatkan Makanan dan Air

- 15 Juli 2021, 08:40 WIB
Ilustrasi Imigran Libya.
Ilustrasi Imigran Libya. /Reuters/

Baca Juga: Konsultasi ke Dokter atau Tenaga Medis Wajib Dilakukan Pasien Covid-19 Supaya Bisa Ditangani Secara Tepat

Ada pun beberapa wanita hamil di dalam kamp mengatakan kepada Amnesty bahwa mereka telah berulang kali diperkosa oleh penjaga.

Sementara itu untuk para pria dipaksa hanya mengenakan pakaian dalam dengan tujuan mempermalukan mereka, termasuk juga anak laki-laki diraba-raba, didorong dan juga dilanggar.

Perlakuan tidak manusiawi tersebut mengikuti banyak laporan sejak 2017 terkait segala bentuk penyiksaan baik itu pemukulan, kurangnya asupan makanan dan lain sebagainya.

Amnesty Internasional mengatakan penjaga pantai Libya yang didanai Uni Eropa telah mencegat di laut dan mengembalikannya ke Libya sekitar 15.000 orang dalam enam bulan pertama tahun 2021.

Baca Juga: Cara Dapat Token Listrik Gratis hingga September 2021 Secara Online Melalui stimulus.pln.co.id

Jumlah yang didapatkan pada tahun 2021 lebih banyak dari tahun 2020 lalu.

Meskipun ada gencatan senjata antara faksi-faksi Libya yang bertikai sejak Oktober sebagai bagian dari rencana perdamaian yang didukung oleh PBB setelah jatuhnya Muammar Gaddafi di tahun 2011, kelompok bersenjata masih memegang kekuasaan di lapangan.

Hal tersebut juga berlaku dengan adanya kendali di beberapa kamp Imigran setempat.

Seperti yang dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari reuters, Beberapa anggota parlemen Uni Eropa telah mendesak Komisi Eropa untuk berhenti mendanai penjaga pantai dan juga mengatakan bahwa Libya bukanlah negara yang aman bagi para imigran.***

Halaman:

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x