Penguin Kaisar di Antartika Diambang Kepunahan pada 2100 Akibat Perubahan Iklim

- 5 Agustus 2021, 13:20 WIB
Ilustrasi Penguin Kaisar./ Pixabay/Siggy Nowak
Ilustrasi Penguin Kaisar./ Pixabay/Siggy Nowak /

PR DEPOK - Dengan perubahan iklim yang mengancam habitat penguin Kaisar, Dinas Perikanan dan Margasatwa Amerika Serikat akan mengajukan proposal guna mendaftarkan spesies tersebut sebagai jenis hewan terancam punah.

“Siklus hidup penguin Kaisar terkait dengan dataran dan laut es yang stabil. Mereka membutuhkan itu untuk tetap berkembang biak, memberi makan dan berganti kulit," kata Stephanie Jenouvrier, ahli ekologi penguin di Woods Hole Oceanographic Institution.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari New York Post pada Rabu, 5 Agustus 2021 dengan menunjukkan sebuah studi terbaru yang mengungkapkan bahwa pada tahun 2100 mendatang, 98 persen koloni penguin Kaisar mungkin akan terdesak ke ambang kepunahan.

Baca Juga: Desak Pemerintah Percepat Pencairan BSU ke Pekerja, Puan Maharani: Harusnya Sudah Masuk Rekening Pekerja

Kepunahan spesies penguin Kaisar itu diperkirakan benar-benar terjadi jika tidak ada perubahan pada tingkat emisi karbon dan perubahan iklim saat ini, ungkap studi yang diterbitkan dalam jurnal Global Change Biology.

Selain itu, sebagaimana tertulis dalam penemuan terbaru tersebut, sekitar 70 persen koloni penguin kaisar akan dalam kondisi berbahaya dengan lebih cepat pada 2050.

Studi baru itu melihat tren pemanasan secara keseluruhan dan kemungkinan peningkatan fluktuasi cuaca ekstrim akibat pemanasan global.

Tercatat bahwa tingkat es laut yang sangat rendah pada tahun 2016 menyebabkan kegagalan perkembangbiakan besar-besaran koloni penguin Kaisar di Teluk Halley Antartika.

"Tahun itu, es laut musiman pecah sebelum anak penguin memiliki waktu untuk mengembangkan bulu dewasa yang tahan air. Akibatnya sekitar 10.000 bayi penguin tenggelam," kata Jenouvrier.

Baca Juga: Soroti Penjelasan Ali Ngabalin Soal Pengecatan Pesawat Kepresidenan, Gus Umar: Dia Sebenarnya Ahli Apa sih?

Penguin kaisar berkembang biak secara eksklusif di Antartika selama musim dingin. Mereka bertahan pada suhu minus 40 derajat Celcius dan kecepatan angin mendekati 144 kilometer per jam dengan berkerumun bersama dalam kelompok yang terdiri dari beberapa ribu burung. Tetapi mereka tidak dapat bertahan hidup tanpa es laut yang cukup.

"Penguin ini sangat terpukul oleh krisis iklim dan pemerintah Amerika Serikat akhirnya menyadari ancaman itu," ujar Sarah Uhlemann, direktur program internasional di Pusat Keanekaragaman Hayati nirlaba.

Sebelumnya, pemerintah Amerika Serikat telah mendaftarkan beruang kutub sebagai spesies terancam akibat perubahan iklim serta hilangnya es laut.

Diketahui penguin Kaisar, penguin terbesar di dunia saat ini berjumlah sekitar 270.000 hingga 280.000 pasangan kawin, atau 625.000 hingga 650.000 individu.

Baca Juga: Kenang Mendiang Sang Ibu, Irwansyah Tulis Pesan Haru hingga Ungkap Rasa Sedih dan Rindu

Daftar burung memberikan perlindungan seperti larangan mengimpornya untuk tujuan komersial. Dampak potensial pada penguin juga harus dievaluasi oleh perikanan laut Amerika Serikat yang saat ini beroperasi di Antartika.

“Perubahan iklim, tantangan prioritas untuk Administrasi ini, berdampak pada berbagai spesies di seluruh dunia,” kata Martha Williams, wakil direktur utama layanan satwa liar.

"Keputusan yang dibuat oleh pembuat kebijakan hari ini dan selama beberapa dekade mendatang akan menentukan nasib penguin Kaisar," ujarnya menambahkan.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x