PR DEPOK – Baru-baru ini seorang karyawan perusahaan e-commerce asal China, Alibaba Group Holding Ltd mengaku telah alami pelecehan seksual oleh manajer dan kliennya.
Menyusul pengakuan tersebut, Alibaba mengatakan bahwa pihaknya telah menangguhkan beberapa staf, dan polisi di kota Jinan sedang menyelidiki insiden itu.
"Alibaba Group memiliki kebijakan tanpa toleransi terhadap pelanggaran seksual, dan memastikan tempat kerja yang aman untuk semua karyawan kami adalah prioritas utama Alibaba," ucap juru bicara Alibaba dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Meski Terjadi Perang Baliho Politik, Elektabilitas AHY Berhasil Ungguli Perolehan Puan Maharani
"Kami telah menangguhkan pihak-pihak terkait yang dicurigai melanggar kebijakan dan nilai-nilai kami, dan telah membentuk satuan tugas internal khusus untuk menyelidiki masalah ini dan mendukung penyelidikan polisi yang sedang berlangsung," ucapnya lanjut.
Pengakuan tersebut dibuat dalam sebuah PDF yang diunggah pada Sabtu, 7 Agustus 2021 silam dalam akun karyawan tersebut.
Sontak, pengakuan yang dimuat tersebut akhirnya menyebar secara online dan menjadi perbincangan di platform Weibo.
Karyawan wanita yang tidak mengungkapkan identitasnya tersebut menuduh manajernya memaksanya melakukan perjalanan bisnis dengannya untuk bertemu dengan salah satu klien di kota Jinan.