PR DEPOK - Bantuan untuk para korban gempa bumi dan badai tropis mulai mengalir lebih cepat ke Haiti.
Namun kemiskinan yang mengakar di Haiti, serta kurangnya infrastruktur dasar masih menghadirkan tantangan besar untuk mendapatkan makanan dan perawatan medis bagi semua orang.
Pasokan bantuan swasta dan pengiriman dari pemerintah AS serta lainnya telah tiba di Haiti, di mana gempa akhir pekan melanda yang menewaskan lebih dari 2.100 jiwa.
Baca Juga: Tarikan Napas dan Kedipan Mata Rizky Billar Saat Ijab Kabul Dianalisa Pakar Mikro Ekspresi
Tetapi kondisi berubah sedikit ekstrem dengan diperparah oleh hujan dari Badai Tropis Grace, yang mana orang-orang semakin frustasi dengan distribusi bantuan yang lambat.
Menambah masalah, sebuah rumah sakit besar di ibu kota Port-au-Prince, tempat dikirimnya korban luka akibat gempa di semenanjung barat daya, ditutup kemarin untuk dua hari ke depan.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Al Jazeera, Jumat 20 Agustus 2021, penutupan rumah sakit tersebut dikarenakan dua dokter kabarnya telah diculik.
Penculikan tersebut merupakan pukulan besar bagi upaya untuk mengendalikan kekerasan kriminal yang telah mengancam upaya tanggap bencana di Port-au-Prince.