Tembok Sepanjang 40 Kilometer di Perbatasan Yunani-Turki Siap Bendung Imigran Afghanistan

- 21 Agustus 2021, 11:41 WIB
Tembok sepanjang 40 kilometer untuk hadang pelarian warga Afghanistan rampung dibangun.
Tembok sepanjang 40 kilometer untuk hadang pelarian warga Afghanistan rampung dibangun. /REUTERS/Alexandros Avramidis.

PR DEPOK - Yunani mengatakan pihaknya telah menyelesaikan tembok pembatas sepanjang 40 kilometer di perbatasannya dengan Turki pada Jumat, 20 Agustus 2021 kemarin.

Selain itu, Yunani juga mengungkapkan sistem pengawasan baru telah diberlakukan untuk menghentikan kemungkinan pencari suaka ke Eropa setelah pengambilalihan Taliban atas Afghanistan.

Peristiwa di Afghanistan telah memicu ketakutan di Uni Eropa akan terulangnya krisis pengungsi 2015.

Baca Juga: Berikut Syarat Penerima BLT Anak Sekolah 2021 untuk Dapatkan Bantuan Rp4,4 Juta bagi Siswa SD, SMP, dan SMA

Yunani berada di garis depan krisis tersebut dan mengatakan pasukan perbatasannya waspada untuk memastikan negara itu tidak menjadi pintu gerbang Eropa lagi.

"Krisis Afghanistan telah menciptakan kemungkinan arus migran. Kami tidak bisa menunggu secara pasif untuk dampak yang mungkin terjadi,” kata Menteri Perlindungan Warga Yunani Michalis Chrisochoidis.

“Perbatasan kami akan tetap aman dan tidak dapat diganggu gugat,” ujarnya lagi sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Ekathimerini News pada Sabtu, 21 Agustus 2021.

Chrisochoidis menuturkan penambahan panjang tembok sepanjang 12,5 kilometer yang ada telah selesai dalam beberapa hari terakhir, serta sistem pemantauan elektronik otomatis berteknologi tinggi.

Baca Juga: Buntut Kekacauan di Afghanistan, Donald Trump Minta Joe Biden Minta Maaf

Kedatangan migran ke Yunani, baik melalui darat atau laut, secara keseluruhan telah melambat sejak 2016, ketika Uni Eropa menyetujui kesepakatan dengan Turki untuk membendung arus dengan imbalan dukungan keuangan.

Lebih jauh, Perdana Menteri Kyriakos Mitsotakis dan Presiden Turki Tayyip Erdogan membahas Afghanistan di sambungan telepon pada Jumat, 20 Agustus 2021 kemarin.

Erdogan menutukan bahwa Afghanistan dan Iran, rute utama bagi orang Afghanistan ke Turki harus didukung dan gelombang migrasi baru tidak terhindarkan.

Turki juga dilaporkan tidak bersedia bertanggung jawab menjadikan negaranya sebagai gudang pengungsi di saat negara Eropa lainnya lari dari tanggung jawab.

Baca Juga: Status Kartu Prakerja Sedang Diproses? Simak Penjelasan Artinya Berikut ini

Yunani telah memperketat kebijakan migrasinya dalam beberapa bulan terakhir dengan memagari kamp-kamp migrannya.

Selain itu, Yunani juga telah meluncurkan tender di seluruh Uni Eropa untuk membangun dua fasilitas tipe tertutup di pulau Samos dan Lesvos, dekat dengan Turki.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Ekathimerini News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x