Normalisasi Hubungan Diplomatik, Turki akan Serahkan 15 Pemimpin Ikhwanul Muslimin ke Mesir

- 2 September 2021, 15:34 WIB
Turki kabarnya akan menyerahkan 15 pemimpin Ikhwanul Muslimin ke Mesir menyusul normalisasi hubungan diplomatik kedua negara.
Turki kabarnya akan menyerahkan 15 pemimpin Ikhwanul Muslimin ke Mesir menyusul normalisasi hubungan diplomatik kedua negara. /Pixabay.

PR DEPOK - Delegasi Mesir saat ini tengah mengadakan pembicaraan di Ankara, Turki, guna normalisasi hubungan diplomatik dengan negara tersebut.

Selain itu, baik Mesir dan Turki juga dikabarkan akan menentukan nasip para pemimpin Ikhwanul Muslimin (IM) yang menetap di Turki.

Dalam perjanjian bersama Mesir dan Turki menyebutkan bahwa Ankara harus menyerahkan 15 pemimpin IM yang dihukum karena kejahatan teroris.

Baca Juga: Kembali Jadi Pengamen Jalanan, Tegar Septian: Sumber Pemasukan yang Lain Nggak Ada

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Arab News, Kamis September 2021, Mesir mematuhi permintaan untuk ekstradisi 15 pemimpin IM tersebut, menurut satu sumber anonim.

Sementara itu, Turki merasa keseriusan Mesir dalam menghubungkan normalisasi antara Ankara dan Kairo.

"Dengan mematuhi aturan bersama mengenai ekstradisi 15 pemimpin IM ke Mesir, maka akan ada kemajuan normalisasi hubungan kedua negara," kata sumber anonim itu.

Sebelumnya, Kairo menyatakan kunjungan mendatang akan dilakukan Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu) Mesir, Hamdi Loza ke Ankara pada 7-8 September 2021.

Baca Juga: Tolak Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara, Refrizal: Gaya-gayaan, Apa Bapak Gak Tau Utang Sudah Menggunung?

Berdasarkan kabar yang dihimpun, kunjungan Wamenlu Mesir tersebut menyusul adanya undangan dari Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Turki.

"Delegasi kami akan mengadakan pembicaraan eksplorasi putaran kedua antara Mesir dan Turki," bunyi pernyataan Kementerian Luar Negeri Mesir.

Dikatakan, dalam kunjungan itu diharapkan dapat membahas hubungan bilateral antara kedua belah pihak, serta sejumlah permasalahan regional.

Pascanormalisasi hubungannya dengan Mesir, Turki mengumumkan dimulainya kembali kontak diplomatiknya dengan Kairo.

Baca Juga: Komentari Insiden Rebutan Bantuan dari Presiden Jokowi, Cholil Nafis: Kelihatannya Kurang Elok

Sementara, seorang pemimpin IM mengatakan pihak berwenang Turki telah melarang perjalanan mereka yang terlibat dalam pembunuhan seorang Jaksa Agung Mesir sebagai bagian dari tindakan yang diambil terhadap organisasi tersebut.

Tariq Abu Al-Saad, seorang pemimpin yang membelot dari IM, menegaskan dalam pernyataan pers bahwa Ankara telah menempatkan tokoh IM yang terlibat dalam pembunuhan mantan Jaksa Agung Mesir Hisham Barakat di bawah tahanan rumah.

“Para pemimpin IM menjual properti mereka di Turki beberapa waktu lalu dan pergi ke berbagai negara, terutama Malaysia, Kanada, dan Inggris,” katanya.

Baca Juga: Peduli dan Khawatir, Gus Miftah Rela Keluarkan Rp180 Juta demi Kesembuhan Deddy Corbuzier yang Sempat Kritis

“Saya tidak dapat memastikan bahwa Turki telah sepenuhnya meninggalkan IM. Tetapi saya yakin bahwa Turki tidak akan, pada tahap berikutnya, memainkan peran yang sama seperti yang dimainkannya dalam 10 tahun terakhir," ujarnya menambahkan.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Arab News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah