Usai Afghanistan Diambil Alih Taliban, Kepala Badan Intelijen Pakistan Kunjungi Kabul

- 4 September 2021, 20:37 WIB
Ilustrasi - Kepala Badan Intelijen Pakistan, Letjen Faiz Hameed dilaporkan kunjungi Kabul setelah Taliban berhasil ambil alih Afghanistan.
Ilustrasi - Kepala Badan Intelijen Pakistan, Letjen Faiz Hameed dilaporkan kunjungi Kabul setelah Taliban berhasil ambil alih Afghanistan. /Pixabay/deMysticWay.

PR DEPOK - Letnan Jenderal Faiz Hameed, kepala badan Intelijen Antar-Layanan Pakistan (ISI) melakukan kunjungan perdananya ke Kabul setelah pengambilalihan ibu kota Afghanistan oleh Taliban.

Sebuah foto menunjukkan Hameed dan delegasi Pakistan tengah berinteraksi dengan Mansour Ahmad Khan, utusan Islamabad untuk Afghanistan, di Hotel Serena Kabul pada Sabtu, 4 September 2021.

Sumber foto itu mengutip Hameed yang mengatakan bahwa dirinya berada di Kabul, tengah melakukan "sebuah pertemuan" dengan duta besar Pakistan.

Baca Juga: Saat Kritis, Deddy Corbuzier Telepon Notaris untuk Pindahkan Harta jadi Atas Nama Azka

Namun untuk diminta penjelasan lebih, ia menolak untuk mengungkapkan apakah dirinya juga akan bertemu dengan para pemimpin Taliban.

Kunjungan kepala ISI datang dengan latar belakang diskusi di dalam Taliban mengenai pemerintahan baru Afghanistan.

Sementara itu, Juru Bicara (Jubir) Taliban, Bilal Karimi mengatakan bahwa pemerintah baru Afghanistan akan segera diumumkan.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Sputnik, ada perbedaan pelaporan antara Abdul Ghani Baradar, salah satu pendiri Taliban, dan Anas Haqqani mengenai beberapa penunjukkan penting dalam pemerintahan baru.

Baca Juga: Berhasil Bawa Pulang Cristiano Ronaldo, Kini Manchester United Blokir Jalan Keluar bagi 5 Pemain Kuncinya

Sekedar informasi, Anas adalah saudara dari Sirajuddin Haqqani, yang mengepalai Jaringan Haqqani dan merupakan wakil kepala Taliban.

Dicap sebagai kelompok teroris oleh AS, Jaringan Haqqani telah digambarkan sebagai divisi Taliban yang “paling siap tempur” dalam sebuah laporan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Juni lalu.

Laporan itu juga mencatat bahwa Jaringan Haqqani menentang negosiasi damai dengan AS di Doha, Qatar.

Dilaporkan setidaknya tiga sumber Taliban yang mengatakan bahwa Baradar, yang juga memimpin negosiasi Kesepakatan Doha dengan AS, telah dipilih untuk memimpin pemerintahan baru.

Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah 2021, Penuhi 3 Syarat agar Siswa SD, SMP, SMA Dapatkan Bantuan Rp4,4 Juta

Sementara laporan terpisah, pemerintahan baru Taliban disebutkan akan meniru pemerintahan Iran, dengan kepala Taliban Haibatullah Akhundzada dianggap sebagai "otoritas tertinggi", mirip dengan peran Ali Hosseini Khamenei di Iran.

Seorang pengamat percaya bahwa kepala ISI bisa berada di Kabul untuk menyelesaikan perbedaan antara kedua faksi, mengingat pengaruh Islamabad atas gerakan Taliban.

Sedangkan laporan lainnya menyebutkan konfrontasi kekerasan terjadi antara pendukung Baradar dan Haqqani di Kabul kemarin Jumat, ketika suara tembakan terdengar di ibu kota pada larut malam.

Baca Juga: Sering Bikin Konten Bareng Coki Pardede, Tretan Muslim: tapi Saya Nggak Akrab Sama Dia

Dalam sebuah wawancara pada 2 September, juru bicara Taliban Suhail Shaheen menolak laporan perpecahan dalam kelompoknya.

Suhail bersikukuh dengan mengatakan bahwa Jaringan Haqqani adalah bagian dari kelompok militan Islamis itu.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Sputnik


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah