Ia menjelaskan bahwa kurang lebih ada 130.000 orang yang terjebak di Panjshir, Afghanistan.
Menurut pemuda itu, ribuan orang yang ada di Panjshir merupakan pelarian dari distrik-distrik di jantung provinsi di Afghanistan ketika pasukan Taliban maju dalam beberapa hari terakhir.
Tidak hanya itu, menurutnya fasilitas medis di Panjshir juga mengalami kekurangan.
"Saya memiliki orang sakit di keluarga saya dan saya tidak punya cara untuk membantu mereka," katanya.
Baca Juga: Dikabarkan CLBK dengan Verrell Bramasta, Natasha Wilona: Dia Lebih Dewasa
Pemuda Panjshir itu memang mengakui bahwa anggota Taliban, yang sebagian besar berasal dari Provinsi Badakhshan, Helmand dan Laghman, memperlakukan mereka dengan cara yang sangat berbeda.
Mereka diperlakukan dengan baik dan mendorong mereka untuk kembali ke kehidupan normal mereka.
Akan tetapi, menurutnya banyak orang di Panjshir yang belum mempercayai Taliban.
Pasalnya, masih ada pasukan Taliban yang berperilaku keras dan agresif, seperti mendatangi setiap rumah lalu mengambil apapun yang mereka inginkan hingga melecehkan orang-orang.
Belum lagi, baru-baru ini beredar pesan suara dan unggahan yang belum diverifikasi yang merinci klaim "pembantaian" dan peringatan kemungkinan "genosida" telah beredar di media sosial dalam beberapa hari terakhir.