Ahli Ungkap Fenomena Letusan Dahsyat Gunung Purba di Mars 4000 Tahun Lalu, Lebar Kawah Capai Puluhan Kilometer

- 17 September 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi lava yang keluar akibat letusan gunung berapi.
Ilustrasi lava yang keluar akibat letusan gunung berapi. /dric/Pixabay

PR DEPOK – Para ahli baru-baru ini mengungkapkan kisah letusan dahsyat gunung purba di Mars.

Tidak hanya satu gunung, di Mars terdapat ribuan gunung purba yang dikabarkan pernah meletus secara dahsyat.

Bahkan, dampak dari letusan gunung purba tersebut sampai abu, debu, dan gas memenuhi langit sehingga sinar matahari pun sampai sulit untuk mencapai permukaan planet Mars.

Baca Juga: Kata dr Tirta Soal Krisdayanti yang Blak-blakan Soal Gajinya: Harus Diapresiasi Kejujurannya

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Vocket, para peneliti dari NASA menyebutkan bahwa, wilayah utara Mars yang disebut sebagai Arabia Terra diyakini memiliki ribuan gunung berapi yang mengalami 'erupsi super' selama periode 500 juta tahun hingga 4 miliar tahun yang lalu.

Istilah erupsi super ini disematkan untuk letusan gunung berapi yang tergolong dahsyat.

Menurut para ahli, selain abu, debu dan gas, dampak letusan dahsyat gunung purba telah mengubah iklim di Mars.

Pasalnya, ketika terjadi letusan dahsyat, gunung purba juga memuntahkan uap air, karbon dioksida dan sulfur dioksida ke udara.

Baca Juga: Soroti Utang Negara Indonesia yang Meroket, Anis Byarwati: Tunda atau Hentikan Proyek yang Tidak Penting

Gas cair yang dimuntahkan ke permukaan konon setara dengan 400 juta kolam renang kelas olimpiade.

Tidak hanya itu, letusan gunung purba diketahui telah merobek permukaan Mars hingga bentuknya bisa kelihatan.

Para ahli menyebutkan bahwa lubang raksasa yang terbentuk dijuluki “Kaldera” atau kawah selebar puluhan kilometer.

Sebelum mengklaim hal tersebut, para ahli awalnya menduga kaldera sebagai kawah alami karena efek jatuhnya asteroid yang jatuh di Mars miliaran tahun yang lalu.

Baca Juga: Link Live Streaming Liverpool vs Crystal Palace di Liga Inggris Sabtu, 18 September 2021 Pukul 21.00 WIB

Akan tetapi, sejak tahun 2013 teori ini berubah menyusul hasil peneliti yang mencoba melihat lebih dekat bentuk struktur kawah dan menemukan abu vulkanik.

Pasca penemuan itu, Patrick Whelley, seorang ahli Geologi NASA di Greenbelt, Maryland, AS dan rekannya kemudian mendapat ide untuk menemukan lebih banyak bukti abu vulkanik.

Usai bertemu dengan Alexandra Matiella Novak, ahli vulkanologi di Laboratorium Fisika Terapan Johns Hopkins di Laurel, Maryland, mereka selanjutnya bekerjasama untuk mencari abu vulkanik di sekitar wilayah Mars dan kemudian melihat secara khusus wilayah Terra Arab.

Baca Juga: Hendak Menyantap Burger, Wanita Asal Bolivia Ini Temukan Potongan Jari di Makanannya

Dengan mempelajari komposisi topografi dan mineral dari bagian wilayah Arabian Terra, tim peneliti menemukan bukti ribuan letusan supervolcanic dari sejumlah gunung purba.

Untuk diketahui, penemuan ini diterbitkan dalam jurnal Geophysical Research Letters beberapa waktu lalu dan akan diterbitkan lagi untuk edisi bulanan Agustus 2021.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Vocket


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x