Kecewa pada AS karena Tersingkir dari Kesepakatan Kapal Selam, Prancis: Joe Biden dan Donald Trump Sama Saja

- 17 September 2021, 18:55 WIB
Ilustrasi bendera Prancis.
Ilustrasi bendera Prancis. /jackmac34/Pixabay

Menusuk dari belakang

Dua minggu lalu, Menteri Pertahanan dan Luar Negeri Australia telah menegaskan kepada Paris atas kesepakatan 2016.

Paris akan mengirimkan kepada Australia kapal Prancis Naval Group untuk menggantikan kapal selam Collins Prancis yang berusia lebih dari dua dekade.

Presiden Prancis Emmanuel Macron juga memuji kerja sama puluhan tahun di masa depan ketika menjamu Perdana Menteri Australia Scott Morrison pada Juni lalu.

“Itu tusukan dari belakang. Kami menciptakan hubungan kepercayaan dengan Australia dan kepercayaan itu telah rusak,” kata Le Drian.

Baca Juga: Soroti Nelayan yang Ketakutan Lihat Kapal Perang China di Natuna, Susi Pudjiastuti: Semoga Segera Diantisipasi

Ditanya apakah Paris telah "ditipu" oleh Washington, menteri itu menjawab, "Analisis Anda tentang situasi ini kurang lebih benar."

"Namun kami masih membutuhkan klarifikasi. Australia perlu memberitahu kami bagaimana mereka keluar dari kontrak tersebut," kata Le Drian menambahkan.

Diplomat top Uni Eropa (UE) juga berkomentar, mengatakan pakta baru menunjukkan blok mereka juga harus mengembangkan strategi pertahanan dan keamanannya sendiri, khususnya di Indo-Pasifik.

“Kita harus bertahan hidup sendiri, seperti yang dilakukan orang lain,” kata Josep Borrell, ketika dirinya mempresentasikan strategi UE terbaru untuk kawasan Indo-Pasifik, berbicara tentang “otonomi strategis” yang sebelumnya diperjuangkan Emmanuel Macron.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x