Riset Vaksin Booster Terbaru: Pakar Sebut Ada Risiko Berbahaya yang Berkaitan dengan Respons Kekebalan Tubuh

- 20 September 2021, 09:05 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /torstensimon/Pixabay

PR DEPOK – Wacana pemberian vaksin booster bagi masyarakat tampaknya hingga kini masih menuai perdebatan di antara pakar.

Ada beberapa negara yang sudah memberikan vaksin booster mengingat hasil penelitian menunjukkan bahwa kekebalan tubuh tampak berkurang usai menerima vaksin Covid-19 awal.

Langkah tersebut lalu memicu perdebatan para pakar, apakah vaksin booster benar-benar diperlukan atau sebaliknya?

Baca Juga: Tes Kepribadian: Pilih Gambar Matahari Terbenam dan Ketahui Hal Penting yang akan Terjadi 3 Hari ke Depan

Banyak argumen yang mendukung dan menentang vaksin booster, tetapi yang menjadi perhatian para ahli adalah penyuntikan vaksin booster wajib atau tidaknya.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Straits Times, para pakar saat ini sedang meninjau 3 isu utama.

Pertama, apakah tingkat kekebalan memang menurun?

Kedua, apakah vaksin booster benar-benar membantu dan aman?

Baca Juga: Beri Ancaman ke Rodrigo Duterte, Manny Pacquiao Mantap Calonkan Diri Jadi Presiden Filipina

Ketiga, bagaimana dampak dari vaksin booster bagi mereka yang sudah divaksinasi?

Para pakar sejauh ini melakukan studi untuk mengukur kualitas antibodi usai menerima vaksin Covid-19.

Studi awal menunjukkan bahwa tingkat antibodi yang dihasilkan oleh vaksin Covid-19 turun seiring waktu.

Akan tetapi, menurut pakar hal itu sangat normal.

Baca Juga: Santer Dikabarkan Angkat Seorang Anak, BIlly Syahputra Beri Tanggapan Begini

"Tidak ada vaksin di mana Anda tidak melihat penurunan titer antibodi dari waktu ke waktu," kata Profesor Rafi Ahmed.

Untuk memastikan dampak vaksin Covid-19 pada antibodi dalam menangkal virus, para ilmuwan memeriksa data di lapangan.

Merujuk pada sebuah studi baru yang dirilis oleh Moderna misalnya, menunjukkan bahwa tingkat infeksi lebih tinggi di antara sukarelawan AS yang divaksinasi sekitar 13 bulan lalu dibandingkan dengan mereka yang divaksinasi sekitar 8 bulan lalu.

Lalu, hasil studi terbaru di Israel juga menunjukkan bahwa individu yang divaksinasi dengan suntikan Pfizer sebelumnya secara signifikan lebih mungkin untuk tertular Covid-19 dan bahkan menderita penyakit parah akibat virus corona seiring perubahan waktu.

Baca Juga: Tak Terima Diganti, Lionel Messi Ogah Salaman dengan Pochettino

Selain dampak vaksin Covid-19, para pakar turut menganalisa pengaruh vaksin booster yang sudah diberikan pada sejumlah negara.

Sejauh ini masih sedikit argumen yang menyatakan bahwa vaksin booster menghasilkan respons imun yang lebih kuat.

Para ahli mencatat bahwa beberapa individu immunocompromised tidak dapat menghasilkan antibodi tingkat tinggi yang memuaskan bahkan setelah vaksinasi penuh.

Dari hasil penelitian terhadap pasien transplantasi organ, bahkan dengan dosis ketiga, tingkat antibodi mereka meskipun meningkat, cenderung rendah.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Gambar Burung yang Menarik Perhatian akan Ungkap Kesalahan Tersembunyi yang Anda Miliki

Menurut Prof Ahmed dari Emory Vaccine Centre, dari hasil uji coba, efek samping vaksin booster tidak terlalu berbeda.

Bagi kebanyakan orang, efek sampingnya ringan, tetapi sebagian kecil mengalami masalah yang lebih serius, seperti pembekuan darah dan radang jantung.

Selain itu, setiap suntikan tambahan juga membawa risiko kelelahan kekebalan, yang berarti bahwa sistem kekebalan belajar untuk mentolerir virus daripada mengenalinya sebagai ancaman dan bekerja untuk menghancurkannya.

"Jelas ada beberapa risiko dalam upaya terus-menerus untuk meningkatkan respons kekebalan tubuh"

Baca Juga: Cara Daftar BLT Anak Sekolah 2021 untuk Siswa SD, SMP, dan SMA agar Dapat Bansos hingga Rp4,4 Juta

"Jika kita masuk ke siklus peningkatan ini setiap enam bulan, mungkin ini bisa merugikan kita," kata Dr Marion Pepper, seorang ahli imunologi dan profesor di University of Washington.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: The Straits Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x