Di timur laut Suriah, terdapat 27.296 kasus Covid-19 dan 908 kematian sejak awal pandemi, termasuk di kamp-kamp pengungsi di Roj, Al Hol, Washukanni, dan Areesha.
"Satu kematian akibat virus corona terlalu banyak, tetapi mendengar bahwa bayi dan anak berusia 17 tahun juga telah diklaim sangat menghancurkan," tutur Sonia Khush, direktur unit Respons Suriah Save the Children.
"Virus ini telah bersama kami selama hampir dua tahun sekarang, dan kami tahu bahwa virus itu tidak akan pergi," katanya menambahkan.
Tanpa suntikan dana yang mendesak, kasus akan terus meningkat, dan ribuan anak yang hidup di beberapa kondisi paling mengerikan di dunia, ujarnya.
"Bahkan mereka tidak akan mendapatkan kesempatan untuk mengakses beberapa bantuan dasar yang diberikan dari layanan kami," tutur Kush.
"Dunia tidak boleh mengalihkan pandangannya sedikit pun!" ujar direktur respons badan amal itu menegaskan.
Untuk diketahui, hanya dua persen dari populasi Suriah yang telah divaksinasi satu dosis, menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Konflik Suriah sejak 2011 telah menewaskan hampir setengah juta orang dan membuat sebagian besar infrastruktur kesehatan negara itu hancur.
Baca Juga: Live TVRI, Piala Sudirman 2021 Indonesia vs Malaysia: Tim Garuda Siap Raih Tiket Semifinal