Terbengkalai Sejak Tahun 2015 Akibat Konflik, Tumpahan Minyak Kapal Tanker di Yaman Ancam Nyawa Jutaan Orang

- 12 Oktober 2021, 10:00 WIB
Ilustrasi kapal tanker yang berada di Yaman.
Ilustrasi kapal tanker yang berada di Yaman. /Freiheitsjunkie/Pixabay

Tumpahan minyak telah dicegah pada Mei 2020 ketika kebocoran di ruang mesin diperbaiki, tetapi kru Safer terus memompa air laut dan tumpahan dapat terjadi kapan saja karena kerusakan yang berkelanjutan.

Daerah Laut Merah yang akan terkena dampak tumpahan minyak juga merupakan rumah bagi beberapa pabrik desalinasi yang menyediakan air minum bersih bagi orang-orang, termasuk di Arab Saudi dan Eritrea.

Jauh dari pantai, para peneliti memodelkan potensi polusi udara menyebar setelah tumpahan.

Baca Juga: Penerbangan Internasional ke Bali Dibuka 14 Oktober 2021, Luhut: Bisa Masuk 18 Negara, Terkecuali Singapura

Mereka menemukan hal itu bisa mencapai bagian tengah dan utara Yaman, termasuk Ibu Kota Sanaa, meningkatkan risiko masalah kesehatan kardiovaskular dan pernapasan.

“Tumpahan itu pasti akan memperburuk bencana kemanusiaan di Yaman" 

“Dengan sembilan juta kehilangan akses ke air bersih dan tujuh juta kehilangan akses ke pasokan makanan," kata Benjamin Huynh, salah satu penulis makalah dan peneliti di Universitas Stanford.

Sementara itu, PBB telah meminta Houthi berkali-kali untuk mengizinkan para peneliti ahlinya naik ke kapal tersebut.

Baca Juga: Kebijakan Jokowi Soal Kereta Cepat Disebut Plin-plan, Said Didu Setuju: Masih Banyak yang Lain, seperti...

Houthi telah dituduh oleh lawan-lawan mereka karena menunda solusi untuk krisis Aman dalam upaya untuk mendapatkan keuntungan politik. Pemimpin Houthi juga meremehkan risiko tumpahan minyak di masa lalu.

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah