Ia dikenal sebagai seorang mantan ahli hukum yang telah menjadi gubernur jenderal pulau itu sejak 2018, dia juga wanita pertama yang melayani di Pengadilan Banding Barbados.
Sementara itu, Perdana Menteri Barbados Mia Mottley menyebut pemilihan presiden sebagai momen penting dalam perjalanan negara itu.
"Kami baru saja memilih dari antara kami seorang wanita yang unik dan penuh semangat Barbados, tidak berpura-pura menjadi apa pun dan mencerminkan nilai-nilai siapa kami," kata Mottley setelah pemilihan Mason.
Wazim Mowla dari lembaga pemikir Dewan Atlantik mengatakan bahwa pemilihan itu dapat menguntungkan Barbados baik di dalam maupun di luar negeri.
Langkah tersebut membuat Barbados, sebuah negara berkembang kecil, menjadi pemain yang lebih sah dalam politik global.
Baca Juga: BTS Dikabarkan Hengkang dari Columbia Records Sony Music, Bergabung dengan Universal Music Group
Ia juga menambahkan bahwa hal itu juga dapat berfungsi sebagai "langkah pemersatu dan nasionalis" yang dapat menguntungkan kepemimpinannya saat ini di dalam negeri.
"Pemimpin Karibia lainnya dan warganya kemungkinan akan memuji langkah itu, tetapi saya tidak berharap orang lain mengikutinya"
"Langkah ini akan selalu dipertimbangkan hanya jika itu demi kepentingan terbaik masing-masing negara,"ujar Mowla.