Perdana Menteri dan Menlu Israel Minta AS Membuka Konsulat untuk Palestina di Tepi Barat, Bukan Yerusalem

- 7 November 2021, 14:35 WIB
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett selama konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Yair Lapid.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett selama konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Yair Lapid. /Ohad Zwigenberg/Reuters

PR DEPOK - Israel memberikan saran kepada pemerintahan Presiden Joe Biden untuk membuka kembali konsulat AS untuk Palestina di Tepi Barat, bukan Yerusalem.

Di bawah kekuasaan mantan Presiden Donald Trump sebelumnya, AS menutup konsulat Yerusalem dan menempatkan stafnya di Kedutaan Besar AS untuk Israel yang dipindahkan ke Yerusalem dari Tel Aviv pada 2018.

Palestina menginginkan Yerusalem timur sebagai ibu kota negara masa depan dan melihat inisiatif AS untuk memindahkan kedutaannya merusak aspirasi itu.

Baca Juga: Gigi Hadid Beri Penjelasan Seputar Pertikaian antara Zayn Malik dan Yolanda Hadid

Sementara Israel, yang merebut Yerusalem timur pada tahun 1967, menyebut Yerusalem sebagai ibu kota yang tak terpisahkan.

Berusaha untuk memperbaiki hubungan dengan Palestina, pemerintahan Biden mengatakan akan membuka kembali konsulat, meskipun belum memberikan tanggal.

"Posisi saya, dan itu disampaikan kepada Amerika adalah bahwa tidak ada tempat bagi konsulat AS yang melayani Palestina di Yerusalem"

Baca Juga: Didatangi Vanessa Angel lewat Mimpi, Emma Waroka: Dia Happy Banget, Cantik dan Bersih Kinclong

"Kami menyuarakan pendapat kami secara konsisten, diam-diam, tanpa drama," kata Perdana Menteri Naftali Bennett sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters pada Minggu, 7 November 2021.

Senada dengan Bennett, Menteri Luar Negeri Yair Lapid mengusulkan pembukaan kembali konsulat AS di kursi de-facto pemerintah Palestina di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki.

"Jika mereka (Amerika Serikat) ingin membuka konsulat di Ramallah, kami tidak masalah dengan itu," katanya.

Baca Juga: Pria yang Menculik Bocah Berusia 4 Tahun di Australia Dijebloskan ke Penjara dengan Keamanan Tinggi

Di sisi lain, di Ramallah, juru bicara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak komentar Lapid.

"Kami hanya akan menerima konsulat AS di Yerusalem, ibu kota negara Palestina"

"Itulah yang telah diumumkan dan telah dilakukan oleh Pemerintah AS," ujar Nabil Abu Rudeineh.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bulan lalu bahwa Washington akan melangkah maju dengan proses pembukaan konsulat sebagai bagian dari memperdalam hubungan itu dengan Palestina.

Baca Juga: Jelang Arsenal Kontra Watford di Liga Inggris, Mikel Arteta: Mereka Sulit Dikalahkan

Meskipun salah satu staf seniornya juga mengatakan penolakan Israel terhadap rencana tersebut merupakan hambatan.

"Pemahaman saya, bahwa kami memerlukan persetujuan dari pemerintah tuan rumah untuk membuka fasilitas diplomatik apapun," tutur Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Manajemen dan Sumber Daya Brian McKeon.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah