India Segera Cabut Tiga Undang-Undang Pertanian Kontroversial Setelah Hadapi Protes Massa Selama Setahun

- 19 November 2021, 14:21 WIB
Protes petani terhadap undang-undang pertanian yang kontroversial di India.
Protes petani terhadap undang-undang pertanian yang kontroversial di India. /REUTERS/Danish Siddiqui

Pengumuman itu datang tepat pada hari simbolis bagi banyak petani Sikh dengan perayaan ulang tahun pendiri Sikhisme Guru Nanak. Hari simbolis tersebut sangat dihormati dan dirayakan di Punjab, India utara.

Undang-undang kontroversial tersebut mewakili reformasi terbesar pertanian India dalam beberapa dasawarsa, mengganggu jaringan pasar grosir lokal.

Baca Juga: Filipina Buka Akses Masuk Turis Asing, Hanya Negara Berkategori Hijau yang Diizinkan

Kabarnya, banyak petani diharuskan menjual produk mereka dengan harga tetap dan terkadang disubsidi oleh kas publik, namun diganti dengan pasar bebas.

Hal itu juga akan memberi hukuman yang ketat bagi para pedagang yang menimbun komoditas penting untuk penjualan di masa depan.

Pemerintah telah bersikeras bahwa undang-undang tersebut akan memberdayakan petani, menghilangkan sistem kuno dengan berganti sistem yang mendorong investasi swasta, dan memungkinkan produsen mengekspor barang-barang mereka ke seluruh wilayah di India.

Baca Juga: Ali Syarief Sebut Kasus Chat Asusila Habib Rizieq Tak Berpengaruh: Ketidakadilan Hukumnya yang Lebih Mengemuka

Serikat tani mengaku khawatir bahwa membuka industri akan menghancurkan mata pencaharian banyak orang, membuat petani kecil rentan terhadap eksploitasi.

Pemimpin salah satu serikat petani terbesar, Rakesh Tikait, mengatakan petani tidak akan menghentikan protes mereka dan akan menunggu sampai undang-undang tersebut ditarik di parlemen.

“Agitasi tidak akan ditarik kembali,” ujar Tikait.

Halaman:

Editor: Yunita Amelia Rahma

Sumber: The Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x