Desak Tiongkok untuk Menghentikan 'Petualangan Militer', Presiden Taiwan: Agar Tidak Salah Menilai Situasi

- 2 Januari 2022, 13:29 WIB
Presiden Taiwan Tsai Ing Wen memperingatkan Tiongkok untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai petualangan militer.
Presiden Taiwan Tsai Ing Wen memperingatkan Tiongkok untuk menghentikan apa yang disebutnya sebagai petualangan militer. /Reuters/Ann Wang

PR DEPOK – Presiden Taiwan mendesak Tiongkok untuk menghentikan apa yang mereka sebut sebagai “petualangan militer”.

Akhir-akhir ini, ketegangan antara Tiongkok dan Taiwan terus meningkat, termasuk pertempuran antara keberadaan jet temput hingga kedutaan di negara lain.

Tiongkok telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik di Taiwan sejak Tsai Ing-wen berkuasa pada 2016, saat dia menolak pendirian bahwa pulau itu adalah wilayah Tiongkok.

Tiongkok mengklaim Taiwan yang diperintah secara demokratis sebagai wilayahnya sendiri dan telah meningkatkan tekanan militer dan diplomatik dalam dua tahun terakhir untuk menegaskan klaim kedaulatannya.

Baca Juga: Shandy Aulia Bagikan Cerita Lucu Akhir Tahun: Pelajaran Buat Mommy Tahun 2021

"Kita harus mengingatkan pihak berwenang Beijing agar tidak salah menilai situasi dan untuk mencegah ekspansi internal 'petualangan militer'," kata Tsai Ing Wen, dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Al Jazeera.

Pesawat-pesawat tempur Tiongkok telah melakukan serangan dalam jumlah besar secara historis ke zona pertahanan udara Taiwan dalam beberapa bulan terakhir.

Tsai Ing Wen menambahkan bahwa pihak berwenang di Beijing harus menghentikan penyebaran petualangan militer di dalam barisan mereka.

Baca Juga: Shandy Aulia Bagikan Cerita Lucu Akhir Tahun: Pelajaran Buat Mommy Tahun 2021

“Penggunaan sarana militer sama sekali bukan pilihan untuk menyelesaikan perbedaan antara kedua pihak kami,” tandasnya.

Dia mengatakan bahwa untuk meredakan ketegangan di kawasan itu, baik Taipei dan Beijing harus bekerja keras untuk menjaga mata pencaharian masyarakat dan menenangkan hati rakyat.

Menurutnya, hanya dengan demikian maka akan ditemukan solusi damai untuk masalah bersama.

Baca Juga: Kak Seto Ungkap Akan Pertemukan Doddy Sudrajat dan Faisal: Kami Mohon Agar Tertutup dari Media

Dalam pidato tahun barunya, Presiden Tiongkok Xi Jinping menyatakan bahwa penyatuan kembali tanah air adalah aspirasi yang dimiliki bersama oleh orang-orang baik di Tiongkok maupun Taiwan.

Sementara itu setelah pidato Tsai Ing Wen, Zhu Fenglian, juru bicara Kantor Urusan Taiwan di Beijing, mengatakan mereka bersedia berjuang untuk prospek reunifikasi damai.

"Tetapi jika pasukan separatis 'kemerdekaan Taiwan' terus memprovokasi dan memaksa, atau bahkan melewati garis merah, kami harus mengambil tindakan tegas," ujarnya.

Baca Juga: Apliaksi Telegram Telah Merilis Pembaruan dengan Fungsi yang Baru di Tahun 2022

“Mengejar kemerdekaan hanya akan melemparkan Taiwan ke dalam jurang yang dalam dan membawa bencana yang sangat dalam,” tambah Zhu.

Pada Oktober tahun lalu, kementerian pertahanan Taiwan memperingatkan bahwa ketegangan militer dengan Tiongkok berada pada level tertinggi dalam empat dekade setelah sejumlah jet tempur Tiongkok memasuki zona pertahanan udaranya.

Beijing juga telah meningkatkan upaya dalam beberapa tahun terakhir untuk mengisolasi Taiwan di panggung internasional.

Baca Juga: Jadwal Sementara F1 2022 Terbaru, Ada Penambahan Menjadi 23 Seri

Mereka menganggap setiap deklarasi formal Taiwan “merdeka” sebagai provokasi dan telah berulang kali mengancam konsekuensi bagi negara-negara yang mendukung Taipei dalam penentuan nasib sendiri.

Beijing telah mendorong sekutu diplomatik Taiwan yang semakin berkurang untuk beralih pihak.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x