“Kami menamakannya "varian IHU". Dua genom baru saja dikirimkan,” tuturnya, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Daily Mail.
Varian tersebut telah dijuluki B.1.640.2 dan penemuannya diumumkan dalam sebuah makalah yang diposting di medRxiv. Makalah itu belum dipublikasikan dalam jurnal akademik.
Para ilmuwan mengatakan garis keturunan secara genetik berbeda dengan B.1.640, yang diperkirakan muncul di Republik Demokratik Kongo pada bulan September.
Baca Juga: Habib Bahar Resmi Jadi Tersangka Kasus Hoaks, Polisi Temukan Dua Alat Bukti yang Sah
Tes menunjukkan strain membawa mutasi E484K yang dianggap membuatnya lebih tahan terhadap vaksin.
Varian itu juga memiliki mutasi N501Y yang pertama kali terlihat pada varian Alpha, yang diyakini para ahli dapat membuatnya lebih menular.
Strain tersebut adalah kerabat jauh Omicron, yang menurut para ilmuwan kemungkinan berevolusi dari virus yang lebih tua.
“Pengamatan ini menunjukkan sekali lagi ketidakpastian munculnya varian baru SARS-CoV-2 dan pengenalannya dari luar negeri.
“Dan mereka mencontohkan kesulitan untuk mengontrol pengenalan tersebut dan penyebaran selanjutnya,” beber para ilmuwan.