Parlemen Prancis Tangguhkan UU Covid-19, Oposisi Minta Penjelasan atas Ucapan Negatif Presiden Emmanuel Macron

- 5 Januari 2022, 20:50 WIB
Presiden Prancis, Emmanuel Macron.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron. /REUTERS/Stefano Rellandini
 
PR DEPOK - Sebagai buntut komentar Presiden Emmanuel Macron kepada orang yang tidak mau divaksin, parlemen Prancis menangguhkan pengesahan undang-undang Covid-19 yang baru.
 
Kini di tubuh parlemen Prancis tengah terjadi perdebatan mengenai undang-undang Covid-19 yang baru dan anggota oposisi menuntut Emmanuel Macron menjelaskan maksud dari komentarnya.
 
Emmanuel Macron menyebutkankan kata 'piss off' atau ejekan yang tujuannya ingin membuat kesal orang-orang yang tidak mau divaksin.
 
 
Ia membuat pernyataan itu dalam sebuah wawancara dengan surat kabar Le Parisien yang diterbitkan pada Selasa, 4 Januari 2022 lalu.
 
Presiden Prancis itu juga menyatakan orang yang tidak divaksinasi adalah orang yang tidak bertanggung jawab.
 
Emmanuel Macron juga disebut-sebut berencana untuk membuat hidup mereka begitu rumit sehingga mereka akhirnya memilih divaksin.
 
 
Wawancara itu diterbitkan sesaat sebelum anggota parlemen melanjutkan debat tentang undang-undang baru, yang akan mewajibkan orang untuk menunjukkan bukti vaksinasi Covid-19 untuk memasuki restoran, bioskop, maupun naik kereta.
 
"Seorang presiden tidak bisa mengatakan hal-hal seperti itu"
 
"Saya mendukung izin vaksin tetapi saya tidak dapat mendukung narasi yang tujuannya membuat kegaduhan," ujar politisi Christian Jacob kepada parlemen sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent pada Rabu, 5 Januari 2022.
 
Oposisi lain menggemakan komentar Jacob dan menuntut Perdana Menteri Prancis Jean Castex datang untuk berbicara dengan mereka. Akhirnya sidang dihentikan sesaat sebelum pukul 2.00 dan dijadwalkan dilanjutkan pada pukul 15.00 waktu setempat.
 
 
Meskipun di Prancis jumlah komunitas skeptis terhadap vaksin lebih banyak dibandingkan tetangga Eropanya, tetapi negara itu mencatat target vaksinasi Covid-19 tertinggi di Uni Eropa dengan hampir 90 persen warganya telah divaksin.
 
Dengan pemilihan presiden yang akan dilaksanakan pada April mendatang, Emmanuel Macron mungkin telah menghitung bahwa komentarnya itu akan diterima dengan baik oleh para pemilih.
 
Emmanuel Macron mengatakan bahwa dia ingin mencalonkan diri lagi dan pernyataannya menjadi trending topic teratas di Twitter di Prancis.
 
 
Selama berbulan-bulan, warga Prancis harus menunjukkan bukti vaksinasi atau tes Covid-19 negatif di banyak tempat umum.
 
Tetapi ketika infeksi dengan varian Delta dan Omicron melonjak, Pemerintah Prancis telah memutuskan untuk membatalkan opsi pengujian tersebut.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Independent


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x