Network
PIKIRAN RAKYAT - Seekor anak sapi milik seorang petani ini lahir dengan dua kepala, empat mata, dan dua mulut disebuah peternakan di desa Paarasalai, di India Selatan.
Dunia memang memiliki kejutan yang membuat terheran-heran atas apa yang terjadi, salah satunya adalah seekor anak sapi yang viral karena keanehannya.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror, pada Kamis, 20 Februari 2020 seorang petani merasa sangat kaget ketika salah satu sapinnya melahirkan anak sapi dengan dua kepala.
Baca Juga: Timo Werner Bangga Masuk dalam Radar Transfer Liverpool
Petani di Bhaskar, mengaku tidak mengalami habatan atau gejala aneh ketika sapi itu akan lahir.
Oleh karena itu, petani tersebut merasa kaget ketika yang lahir adalah anak sapi dengan kepala siam.
Anak sapi itu memiliki empat mata, dan dua mulut, namun hanya memiliki dua telinga.
Baca Juga: Jose Mourinho Beri Penjelasan Mengenai Dele Alli yang Mengamuk saat Ditarik dari Lapangan
Peternakan di Bhaskar dengan cepat menjadi viral, banyak warga dari desa-desa lain berbondong-bondong penasaran ingin melihat sapi aneh tersebut.
Karena anak sapi tersebut memiliki dua lidah, ia tidak dapat minum susu, akhirnya pemiliknya harus memberikan susu lewat botol susu setiap harinya.
Kondisi dari ibu sapi dan anaknya yang lain normal, namun kondisi aneh pada anak sapi ini tidak menjamin hidupnya akan lama.
Baca Juga: CUACA DEPOK HARI INI: Kamis 19 Februari 2020, Waspadai Hujan Ringan pada Sore Hari
Fenomena binatang yang lahir dengan dua kepala disebut bicephaly.
Bicephaly merupakan cacat lahir yang tidak biasa, biasanya bisa terjadi pula pada spesies ular, banteng, hiu, kura-kura, dan udang.
Dalam populasi ular, mereka yang lahir dengan kondisi kepala dua biasanya disebabkan oleh perkawinan sedarah.
Baca Juga: Jadwal SIM Keliling Depok Hari Ini Kamis, 20 Februari 2020
Kondisi hewan berkepala dua juga sering kali membuat masing-masing kepala punya egoismenya masing-masing.
"Kadang-kadang hewan berkepala dua kerap kali ada satu kepala yang berfungsi lebih dominan dari yang satunya," kata herpetologis Dr John Kleopfer.***
