Usai Aksi Protes di Filipina, Duterte Ancam Tembak Mati yang Melanggar Lockdown

- 3 April 2020, 09:11 WIB
Presiden Filipina Duterte
Presiden Filipina Duterte /Daily Mail/ Ayunda Lintang Pratiwi

PIKIRAN RAKYAT - Di beberapa negara salah satu cara agar penduduknya tidak terinfeksi pandemi virus corona dengan menerapkan lockdown.

Namun, sejak diberlakukan lockdown tersebut masih ada saja sebagian penduduk yang nekat membantah perintah tersebut.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Aljazeera, Presiden Filipina Rodrigo Duterte akan bertindak tegas, pihaknya telah memerintahkan polisi dan militer untuk menembak mati yang membantah perintahnya ataupun yang membuat masalah selama masa lockdown ini.

Baca Juga: Waspada Penggunaan Lensa Kontak saat Virus Corona, Pakar Sarankan Ganti Pakai Kaca Mata

"Biarkan ini menjadi peringatan bagi semua. Ikuti pemerintah saat ini karena sangat penting bahwa kita memiliki perintah," kata Duterte.

Para penduduk yang membuat masalah tersebut, telah membuatnya geram.

Selama kebijakan lockdown ini berlangsung, angka kejahatan dan pelecehan terhadap tenaga medis terus meningkat.

Baca Juga: Berikut Rute Terbaru TransJakarta Pasca DKI Jakarta Perpanjang Masa Darurat Virus Corona

"Jangan membahayakan petugas kesehatan, para dokter, karena itu adalah kejahatan serius, saya perintahkan kepada polisi dan militier, jika ada yang membuat masalah dan membahayakan masyarakat lain, maka tembak mati saja," tegas Duterte.

Tak hanya itu, ia juga meminta warga Filipina untuk bekerja sama dan mengikuti kebijakan karantina di rumah sebagaimana telah ditetapkan pemerintah.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x