Usai Aksi Protes di Filipina, Duterte Ancam Tembak Mati yang Melanggar Lockdown

- 3 April 2020, 09:11 WIB
Presiden Filipina Duterte
Presiden Filipina Duterte /Daily Mail/ Ayunda Lintang Pratiwi

"Jangan mengintimidasi pemerintah. Jangan menantang pemerintah. Anda akan kalah," serunya.

Baca Juga: Shofar Music Konfirmasi Woo Jin Yoon Hengkang Dari Bolbbalgan4

Peringatan Duterte tersebut datang setelah penduduk di daerah Kota Quezon Manila melakukan protes di sepanjang jalan raya.

Mereka mengaku belum menerima paket makanan dan pasokan bantuan lainnya sejak lockdown ini dimulai yakni sejak lebih dari dua minggu lalu.

Seperti yang diungkap oleh Jocy Lopez (47), salah seorang penduduk yang mengikuti aksi protes tersebut mengatakan bahwa penduduknya melakukan aksi protes ini, dalam rangka meminta bantuan kepada pemerintah terkait penyediaan makanan yang kurang.

Baca Juga: Apresiasi Pahlawan Tenaga Kesehatan, Gojek Berikan Voucher Perjalanan

"Kami di sini untuk meminta bantuan karena kelaparan. Kami belum diberi makanan, beras, bahan makanan atau uang tunai. Kami tidak punya pekerjaan," ujar Jocy.

Sebelumnya, Pemerintah setempat telah menjanjikan perlindungan sosial di tengah kebijakan lockdown senilai Rp 66,7 Triliun guna membantu keluarga kurang mampu dan mereka yang kehilangan pekerjaan.

Dengan adanya aksi protes ini yang dilakukan sejumlah warga Filipina di Manila, petugas keamanan sudah memerintahkan untuk kembali ke rumah, tetapi mereka menolak.

Baca Juga: Organisasi Amal Ini Terus Menguburkan Orang Mati dari Berbagai Agama Sejak Tahun 1188

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x