Ahli Kembangkan Vaksin Booster Covid-19 Lewat Semprotan Hidung

- 2 Februari 2022, 15:40 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /torstensimon/Pixabay

PR DEPOK – Sekelompok ahli kesehatan baru-baru ini mengembangkan vaksin Covid-19 untuk vaksinasi booster.

Adapun vaksin Covid-19 baru yang disebut Vaksin NDV-HXP-S dikembangkan di Icahn School of Medicine di Mount Sinai di New York City .

Dikabarkan vaksin Covid-19 dapat dibuat seperti suntikkan flu dan dapat disemprot melalui hidung.

Baca Juga: Jokowi Minta NU Pulangkan Ainun Najib ke Indonesia, Gus Umar: Mustinya yang Bajak Dia Pemerintah, Bukan NU

Menurut para ahli, vaksin Covid-19 NDV-HXP-S yang sedang dikembangkan ini dapat diproduksi secara lokal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Berdasarkan hasil uji coba vaksin Covid-19, para peneliti menemukan bahwa NDV-HXP-S menginduksi lebih banyak antibodi secara proporsional yang dapat menetralisir virus dan lebih sedikit antibodi non-penetral dibandingkan vaksin mRNA saat ini dari Moderna (MRNA.O) atau Pfizer (PFE.N) /BioNTech.

"Vaksin NDV-HXP-S menginduksi respons antibodi penetralisir terhadap tipe liar (asli) SARS-CoV-2 yang cocok dengan apa yang kita lihat setelah vaksinasi mRNA, tetapi proporsi antibodi penetral dalam respons lebih tinggi untuk NDV-HXP-S," kata Florian Krammer dari Gunung Sinai seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Laporan WHO: Puluhan Ribu Ton Limbah Medis Pandemi Covid-19 Ancam Kesehatan Manusia

Saat ini uji klinis awal vaksin Covid-19 tersebut dengan versi langsung sedang berlangsung di Meksiko dan Amerika Serikat.

Sedangkan, versi tidak aktif sedang diuji di Vietnam, Thailand, dan Brasil, kata seorang juru bicara.

Para ahli berpendapat, setelah memperoleh vaksin Covid-19 tahap awal, maka tubuh mampu mengenali dan menyerang virus corona.

Baca Juga: Thariq Halilintar Akui Berat Badannya Naik 4 Kg Sejak Dekat dengan Fuji: Dia Makan Banyak Nggak Gendut

Maka dari itu, vaksinasi booster yang mengandung protein seperti yang terkandung dalam vaksin Covid-19 NDV-HXP-S dapat diberikan secara intranasal akan memiliki banyak keuntungan.

Dengan menggunakan strategi "Prime and Spike", para ahli menggunakan vaksin booster yang saat ini sedang diuji pada hewan.

Pada tikus dengan kekebalan yang berkurang setelah dua dosis suntikan Pfizer/BioNTech, vaksin protein lonjakan yang dimurnikan secara kuat meningkatkan tanggapan kekebalan lini pertama dan kedua terhadap virus di hidung, paru-paru dan darah dan melindungi dari dosis virus yang mematikan.

Baca Juga: Soal Lonjakan Varian Omicron, Anies Baswedan Minta Masyarakat Tak Panik karena Alasan Ini

Namun, pada tikus yang sistem kekebalannya belum "disiapkan" dengan vaksin mRNA, vaksin protein lonjakan tidak berpengaruh, karena mengambil keuntungan dari kekebalan adaptif tubuh.

"Strategi ini kemungkinan akan memberikan memori yang tahan lama dan lintas-reaktif yang dapat dengan cepat distimulasi kembali untuk mencegah penyebaran virus"

"Penguat protein lonjakan intranasal juga akan lebih mudah diberikan (melalui semprotan hidung) dan jauh lebih mungkin diterima oleh orang-orang yang ragu-ragu terhadap mRNA atau mereka yang fobia jarum", kata pemimpin studi Akiko Iwasaki dari Universitas Yale.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x