Pertama di Dunia, Afrigen Afrika Selatan akan Membuat Vaksin Covid-19 mRNA dengan Data Moderna

- 4 Februari 2022, 13:05 WIB
Afrigen akan memproduksi vaksin Covid-19 mrNA dengan data Moderna
Afrigen akan memproduksi vaksin Covid-19 mrNA dengan data Moderna /Antara Foto/Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO

PR DEPOK - Afrigen Biologics Afrika Selatan mengumumkan akan menggunakan urutan yang tersedia untuk umum dari Moderna untuk membuat versi vaksin Covid-19 sendiri.

Versi vaksin Covid-19 dari Afrigen tersebut dikabarkan akan dapat diuji pada manusia sebelum akhir tahun ini.

Kandidat vaksin Covid-19 akan menjadi yang pertama di dunia dibuat berdasarkan vaksin yang digunakan secara luas tanpa bantuan dan persetujuan pengembang.

Baca Juga: Komnas Perempuan Buka Suara Terkait Ceramah Oki Setiana Dewi Soal KDRT yang Viral: Kami Menyesalkan

Vaksin Covid-19 ini merupakan vaksin Covid-19 mRNA pertama yang dirancang, dikembangkan dan diproduksi pada skala laboratorium di benua Afrika.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tahun lalu memilih sebuah konsorsium termasuk Afrigen untuk proyek percontohan untuk memberi negara-negara miskin dan berpenghasilan menengah pengetahuan membuat vaksin Covid-19.

Hal itu dilakukan setelah pemimpin pasar vaksin mRNA, seperti Pfizer, BioNTech dan Moderna, ditolak permintaan WHO untuk berbagi teknologi dan keahlian mereka.

Baca Juga: Gegara Saham Meta Jatuh, Mark Zuckerberg Rugi Rp431 Triliun dalam Sehari

WHO dan mitra konsorsium berharap hub transfer teknologi mereka akan membantu mengatasi ketidaksetaraan antara negara kaya dan negara miskin dalam mendapatkan akses ke vaksin.

Sekitar 99% vaksin Afrika melawan semua penyakit diimpor dan sisanya diproduksi secara lokal.

Selama pandemi, negara-negara kaya telah menghabiskan sebagian besar pasokan vaksin dunia.

Biovac, produsen vaksin Afrika Selatan yang sebagian milik negara, akan menjadi penerima pertama teknologi dari hub tersebut.

Baca Juga: Respons Ceramah Oki Setiana yang Diduga Normalisasi KDRT, Gus Umar: Islam Tak Pernah Membenarkan Kekerasan

Afrigen juga telah setuju untuk membantu melatih perusahaan di Argentina dan Brasil. Namun, Moderna tidak segera mengomentari pengumuman Afrigen tersebut.

Pada bulan September, hub WHO di Cape Town memutuskan untuk melakukannya sendiri setelah gagal membawa Pfizer dan Moderna, yang keduanya berpendapat bahwa mereka perlu mengawasi transfer teknologi karena rumitnya proses manufaktur.

Vaksin Moderna dipilih oleh WHO karena banyaknya informasi publik dan janji perusahaan untuk tidak memberlakukan paten selama pandemi.

Tidak jelas apa yang akan terjadi setelah pandemi berakhir dan apakah perusahaan akan mencoba menegakkannya lagi.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah