11 Tentara Filipina Dibunuh Setelah Coba Lacak Pimpinan ISIS

- 18 April 2020, 20:05 WIB
ILUSTRASI senapan.*
ILUSTRASI senapan.* /ANTARA/

Serangan berani tersebut dilakukan di Filipina selatan saat para militan mencari kekhalifahan baru setelah Negara Islam kehilangan pijakan di Timur Tengah.

Baca Juga: Ingin Saingi Zoom dan Skype, WhatsApp Akan Tambah Jumlah Peserta Video Call Group

Negara Islam, juga dikenal sebagai ISIS, telah menunjuk Tuan Hapilon sebagai emirnya di Asia Tenggara dan Amerika Serikat telah menawarkan hadiah 5 juta dolar untuk penangkapannya.

Jenderal Arevalo mengatakan bahwa 14 pasukan terjun payung telah terluka dalam pengejaran itu, yang melibatkan "dua pertempuran besar" dalam beberapa hari terakhir yang menurutnya menimbulkan banyak korban di kalangan militan.

Jenderal Arevalo tidak mengatakan apakah gerilyawan tewas dalam pertempuran pada hari Jumat kemarin.

Baca Juga: Akibat Lengah, Wali Kota Sebut Ada 9 Orang di Satu Kompleks di Depok Positif Virus Corona

Dia mengatakan pencarian untuk Sawadjaan akan terus berlanjut bahkan ketika Filipina bergulat dengan pandemi virus corona, yang sejauh ini telah menginfeksi hampir 6.000 orang dan menewaskan 387 orang di negara itu.

Pertempuran pada hari Jumat adalah yang terbesar yang dilaporkan dalam beberapa bulan terakhir.

Pasukan telah mengikuti jejak Sawadjaan sejak Januari tahun lalu, ketika ia mendalangi pemboman sebuah katedral Katolik di pulau selatan Jolo menggunakan dua pembom bunuh diri Indonesia, menewaskan 23 orang tewas.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x