11 Tentara Filipina Dibunuh Setelah Coba Lacak Pimpinan ISIS

- 18 April 2020, 20:05 WIB
ILUSTRASI senapan.*
ILUSTRASI senapan.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Pasukan yang mencoba melacak jejak pemimpin ISIS di Filipina bentrok pada Jumat, 17 April 2020 dengan gerilyawannya yang memicu baku tembak selama satu jam yang menewaskan 11 tentara.

Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari New York Times Sabtu, 18 April 2020, para tentara Filipina sedang melakukan patroli tempur di Patikul, sebuah pulau padat di provinsi selatan Sulu yang ekstrem.

Ketika mereka mendatangi 40 geriliyawan bersenjata lalu menyulut pertempuran sengit, menurut Brigjen Marinir, Jendral Egdard Arevalo, juru bicara kemiliteran Filipina.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Berikut 4 Olahan Minuman yang Dapat Tingkatkan Imun Tubuh

Para gerilyawan itu adalah anggota Abu Sayyaf, sebuah kelompok ekstremis yang telah berjanji setia kepada Negara Islam dan yang terkenal karena penculikan dan pembunuhan para sandera asing.

Faksi Negara Islam di dalam Abu Sayyaf dipimpin oleh Hatib Hajan Sawadjaan, yang mengambil alih setelah pembunuhan kepala regional kelompok yang lebih besar.

"Seluruh angkatan bersenjata Filipina berkabung hari ini," kata Jenderal Arevalo.

Baca Juga: Ilmuwan Inggris Sebut Virus Corona Terjadi Sebelum Bulan Desember dan Bukan dari Wuhan

"Bendera kami di semua kamp militer di seluruh negeri akan dikibarkan setengah tia saat 11 pahlawan tentara mengorbankan nyawa mereka untuk melindungi rakyat Sulu," ucapnya.

Mantan kepala daerah Filipina, Isnilon Hapilon, terbunuh tiga tahun lalu setelah ia memimpin para pejuang dari Asia Tenggara dan Timur Tengah dalam mengambil alih kota Marawi.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x