Para peneliti juga menggambarkan alat kelamin cacing itu dengan sangat rinci, yang merupakan metode penting untuk membedakan spesies dan subfamili yang berbeda.
Semua spesies cacing pipih bersifat hermaprodit, sehingga reproduksinya dapat secara seksual atau aseksual.
Makhluk kecil bernama covid ini bukan satu-satunya cacing pipih martil yang ditemukan.
Para ilmuwan juga menemukan satu lagi di pulau Prancis bernama Mayotte, menghasilkan nama spesies Diversibipalium mayottensis.
Yang satu ini juga memiliki panjang sekitar 3 cm, dan memiliki bintik biru-hijau yang cantik di atas alas berwarna cokelat.
Menggunakan pengurutan generasi untuk menganalisis di mana kedua spesies itu berasal, tim ilmuwan menyebut bahwa kedua spesies tersebut berasal dari tempat berbeda.
H. covidum disebut berasal dari suatu tempat di Asia, dan D. mayottensis disebut berasal dari Madagaskar.***