"Kegagalan dalam merencanakan lonjakan kapasitas di tingkat kabupaten, akan menyebabkan layanan kesehatan masyarakat kita kewalahan, dan tingkat penularan Covid-19 di masyarakat akan lebih tinggi," ucap Ahli epidemiologi Malaysia itu.
"Meskipun tekanan pada rumah sakit kami akan relatif lebih rendah dalam gelombang baru ini, saya memperkirakan akan banyak permintaan yang jauh lebih tinggi untuk layanan perawatan kesehatan primer," tuturnya lagi.
Sementara itu, Ahli imunologi Malaysia, Datuk Dr Musa Nordin, telah buka suara dan mengatakan Menteri Kesehatan perlu mengambil sikap proaktif, dan menyuarakan seruan keras untuk melawan serangan gelombang Omicron.
Datuk Dr Musa Nordin juga inginkan Malaysia, kembali mengaktifkan Gugus Tugas Nasional pemberantas Covid-19 di negaranya.
Ahli imunologi Malaysia itu juga mengatakan tentang keterlibatan rumah sakit kabupaten, pusat karantina, rumah sakit pemerintah dan swasta, harus ditangani secara komprehensif, demi mencegah gelombang baru Covid-19 varian Omicron.
Baca Juga: Kehadiran Pangeran Philip Masih Dirasakan Ratu Elizabeth II Lewat Penggunaan Benda Ini
"Omicron juga telah merugikan petugas kesehatan dengan banyak yang jatuh sakit, penting bahwa petugas kesehatan kita semua harus didorong dengan vaksin mRNA, untuk memastikan bahwa kita tidak kekurangan staf ketika Omicron benar-benar menyerang kita," kata Dr Musa Nordin, yang merupakan Ahli imunologi Malaysia.
Manajemen kesehatan Universiti Kebangsaan Malaysia, Prof Dr Sharifa Ezat Wan Puteh, telah mengatakan jika rencana mitigasi yang tepat tidak dilaksanakan oleh otoritas terkait, jumlah kenaikan kasus Omicron akan terus meningkat dalam beberapa minggu ke depan.
"Saya akan sangat mendesak pihak berwenang untuk membuat rencana mitigasi (upaya untuk mengurangi resiko bencana) yang tepat untuk mengatasi ini," kata Prof Dr Sharifa Ezat Wan Puteh.