Dia mengaku telah mengumpulkan 500 kantong makanan dan barang-barang pokok untuk para korban terdampak, tapi pihaknya tidak diizinkan membagikan makanan itu oleh pihak berwenang.
"Akhirnya seseorang dari departemen kesejahteraan mengatakan kepada saya untuk meninggalkan barang-barang di kantor pusat dan mereka akan membagikannya kepada penduduk," kata Prabakaran.***