Network
PR DEPOK - Sejumlah kampus di Karnataka negara bagian India Selatan, telah melakukan aksi larangan kepada beberapa mahasiswa muslim untuk tidak mengenakan hijab selama di kelas.
Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Independent, akibat larangan tersebut, menteri utama negara bagian India Selatan telah memerintahkan semua sekolah dan perguruan tinggi untuk tutup selama tiga hari sambil mendesak siswa demi menjaga perdamaian di wilayahnya.
Kontroversi tersebut nampaknya telah menggelembung dan menjadi pertikaian nasional, setelah sekelompok mahasiswi di India melakukan demo besar-besaran dan menyatakan hak mereka untuk mengenakan hijab.
Baca Juga: Vaksin Merah Putih akan Digunakan sebagai Booster dan Vaksin untuk Anak Usia 3-6 Tahun
Sementara itu, menanggapi protes dari mahasiswi muslim India, Pengadilan Tinggi Karnataka mulai mendengarkan permohonan mereka, untuk segera membatalkan larangan jilbab di sekolah-sekolah yang dikelola pemerintah.
Pemerintah negara bagian, yang dijalankan oleh Partai Bharatiya Janata (BJP), Narendra Modi, telah mendesak para siswa untuk tidak mengenakan pakaian yang "menurutnya" mengganggu ketertiban umum, sampai pengadilan memberikan keputusan yang dianggap sebagai referensi untuk jilbab.
Sebagai informasi, kontroversi larangan hijab dimulai pada 28 Desember tahun lalu, ketika pihak berwenang melarang siswa di Pra-University College di Udupi, India, menghadiri perguruan tinggi mengenakan jilbab tradisional.
Baca Juga: Lirik Lagu Kukira Kau Rumah Besutan Amigdala yang Diangkat Jadi Film
Di sisi lain, akibat dari larangan hijab itu, mahasiswa dari agama yang berbeda telah menunjukan aksi yang kurang menyenangkan, kepada mahasiswi muslim di Universitas Mandya, India.
