Network
PIKIRAN RAKYAT - Seorang gadis ditemukan dengan kaki dan tangan terikat serta mata yang bengkak, setelah dirudapaksa atau diperkosa.
Gadis berusia tujuh tahun itu merintih ketika sang ibu menemukannya di sebuah rumah kosong di pinggiran desa di Damoh, India.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Mirror Sabtu, 25 April 2020 setelah dilarikan ke rumah sakit, para ahli bedah mencoba menyelamatkan mata gadis tersebut yang mengalami bengkak.
Baca Juga: WhatsApp Berencana Menampilkan Iklan di Stories Penggunanya
Kasus rudapaksa terhadap gadis itu memicu kemarahan di seluruh pelosok negeri, sebab perbuatan itu dianggap sangat keji di sana.
Kasus ini juga merupakan kasus rudapaksa ketiga di negara bagian Madhya Pradesh sejak lockdown diterapkan untuk mengekang penyebaran Virus Corona di daerah itu.
Polisi dilaporkan telah menangkap seorang tersangka lelaki berusia 20 tahun, bernama Sachin Sen, setelah mengumumkan adanya imbalan 10.000 Rupee India atau setara dengan Rp 2 juta bagi orang yang mengetahui informasi tersangka.
Baca Juga: Usai India, Sapi Mutan Dua Kepala dalam Satu Badan Baru Lahir di Amerika Serikat
Inspektur Jenderal Sagar Range Anil Sharma menjelaskan mengenai kronologi kasus rudapaksa tersebut.
"Tersangka membujuk gadis itu pada Rabu malam dan membawanya ke rumah kosong, di mana dia mengikatnya dan melakukan kekejian tersebut," katanya.
Dr Rajesh Tiwari, pengawas Jabalpur Medical Collager mengatakan meski tidak ada luka serius, gadis tersebut mengalami bengkak pada bagian mata.
Baca Juga: Universitas Indonesia Masuk Kategori 50 Kampus Terbaik Dunia Versi Impact Ranking 2020
"Gadis itu mengalami bengkak di matanya. Tetapi setelah dilakukan pemeriksaan, tampaknya tidak ada luka serius," katanya.
Menurut data otoritas setempat yang dikutip dari Asia Times, di India kasus rudapaksa terjadi setiap 15 menit sekali.
Menurut data, 32.500 kasus rudapaksa didaftarkan ke polisi pada tahun 2017, hampir 90 kasus per hari.
Baca Juga: Cek Fakta: Orang New Zealand Disebut Ramai-ramai Belajar Berwudu, Simak Faktanya
Biro Catatan Kejahatan Nasional pada 21 Oktober 2019, merilis laporannya untuk tahun 2017, yang menyatakan bahwa 359.849 kasus kejahatan terhadap perempuan dilaporkan di negara tersebut.***
