Ilmuwan Kirim Sinyal Peringatan, Jangan Berharap Omicron Menjadi Varian Terakhir dari Covid-19

- 14 Februari 2022, 17:10 WIB
Ilustrasi Omicron.
Ilustrasi Omicron. /Pixabay/Alexandra_Koch

Sebelum semua itu, dunia harus melewati gelombang arus. Omicron mungkin tampak menyebabkan penyakit yang lebih ringan daripada jenis sebelumnya. 

Namun, Omicron diketahui sangat menular, mendorong jumlah kasus baru ke rekor yang dulu tak terbayangkan.

Sementara itu, bukti muncul bahwa varian tersebut mungkin tidak berbahaya seperti yang ditunjukkan oleh data awal.

Juga, tak ada jaminan bahwa mutasi berikutnya dari Covid-19 apakah akan lebih berbahaya seperti Delta dan risiko terkena Covid-19 mungkin semakin lebih nyata.

Baca Juga: Ririe Fairus Ungkap Didekati Berondong hingga Buka Suara Soal Restu Ayus Nikah dengan Nissa Sabyan

 

Para ilmuwan setuju bahwa terlalu dini untuk menganggap situasi pandemi yang sedang berlangsung ini terkendali. Sementara, dalam waktu enam bulan, banyak negara kaya akan melakukan transisi dari pandemi ke endemik.

Namun, menurut para ilmuwan, bukan berarti Covid-19 akan berakhir begitu saja. Akan selalu ada bekas luka, baik dari segi ekonomi atau politik pandemi, juga bayang-bayang long covid-.

 

"Ada banyak pembicaraan bahagia yang sejalan bahwa omicron adalah virus ringan dan berfungsi efektif sebagai vaksin hidup yang dilemahkan yang akan menciptakan kekebalan kawanan besar-besaran di seluruh dunia," kata Peter Hotez, dekan National School of Kedokteran Tropis di Baylor College of Medicine di Houston.

Halaman:

Editor: Nur Annisa

Sumber: Bloomberg


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah