Network
PIKIRAN RAKYAT – Kemunculan Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un pada momen peresmian pabrik di Sunchon yang bertepatan dengan Hari Buruh Internasional beberapa waktu lalu seolah mengakhiri spekulasi yang menyebut dirinya telah meninggal dunia.
Menanggapi laporan kemunculan Kim Jong-Un setelah kurang lebih 20 hari menghilang dari pandangan publik, Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengungkapkan dirinya sangat senang mengetahui Kim Jong Un baik-baik saja.
“Saya sangat senang melihatnya kembali dan dalam keadaan sehat,” tulis Donald Trump melalui akun Twitter pribadinya.
Baca Juga: Madagaskar Klaim Temukan Obat Corona, Presiden Tanzania: Kita Minta Satu Pesawat
Cuitan Trump kali ini sebagai respon dari unggahan seorang pengamat politik asal Malaysia yang bekerja di International Islamic Malaysia bernama Lokman Karadag.
Dalam akun Twitternya Lokman mengunggah sejumlah foto Kim Jong-Un yang tengah meresmikan pabrik tersebut dengan memotong pita berwarna merah dan didampingin oleh adiknya Kim Yo Jong.
Sementara itu kali bulan April 2020 bukan pertama kalinya Kim Jong-Un hilang di hadapan publik. Ia sebelumnya juga pernah hilang tanpa kabar yang jelas lebih lama dari kali ini.
Baca Juga: Update Corona Hari Ini: Pasien Sembuh Tembus 2.197, Banten Jadi Wilayah Terbanyak
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari The Vocket, pada tahun 2014 lalu Kim Jong-Un sempat tidak muncul ke hadapan publik bahkan selama 40 hari.
Pada hari ke-41 Kim Jong-Un muncul dan mengatakan bahwa ia mengalami sedikit masalah dengan lututnya yang terasa nyeri saat itu.
Meski kemunculan cucu dari Kim Il Sung itu dilaporkan menghadiri acara peresmian pabrik di Sunchon, sejumlah pihak tetap saja meragukan keaslian foto-foto yang dipublikasikan oleh media lokal Korea Utara itu.
Baca Juga: Merasa Kehilangan, Ganjar Pranowo Kenang Saat-saat 'Ambyar' Bersama Didi Kempot
Mereka mengatakan bisa saja foto itu merupakan foto lama Kim Jong-Un.
Tudingan tersebut muncul karena sejumlah pihak menilai penyakit yang diderita Kim Jong-Un cukup berat terlebih ia mengalami obesitas yang bisa memperburuk kondisi kesehatannya.
Selain itu sifat negara yang sangat tertutup dari dunia luar juga menjadi pertimbangan kuat yang mereka sebut Korea Utara telah sengaja menyembunyikan kabar kematian Kim Jong-Un agar tidak diketahui publik agar tidak memicu perebutan kekuasaan.***
