Dinilai Lambatkan Penyebaran Corona, Ilmuwan Minta WHO Beri Panduan Tentang Kelembaban

- 7 Mei 2020, 03:20 WIB
ILUSTRASI virus corona.*
ILUSTRASI virus corona.* /FERNANDO ZHIMINAICELA/PIXABAY /

Sementara itu, konsultan pengendalian infeksi di Harvard Medical School, Dr Stephanie Taylor mengatakan bahwa krisis COVID-19 sekarang lebih penting daripada sebelumnya untuk mendengarkan buktii yang menunjukan kelembaban optimal.

Baca Juga: Sinopsis End of A Gun, Aksi Mantan Agen Pemberantas Narkoba yang Tayang Saat Sahur Nanti

Sudah saatnya, kata Stephanie, bagi regulator untuk menempatkan manajemen lingkungan binaan di pusat kendali penyakit.

"Memperkenalkan pedoman WHO tentang batas minimum kelembaban relatif untuk bangunan umum memiliki potensi untuk menetapkan standar baru untuk udara dalam ruangan dan meningkatkan kehiduan dan kesehataan jutaan orang," ucapnya.

Sementara itu, Layanan Cuaca Nasional dalam situsnya mengatakan kelembaban relatif tidak harus disamakan dengan kelembaban absolut.

Baca Juga: Sinopsis Mortdecai, Aksi Johnny Depp Mencari Harta Nazi yang Tayang Kamis Dini Hari

Kelembaban relatif adalah ukuran jumlah sebenarnya uap air dibandingkan dengan jumlah uap yang terdapat di udara pada suhu saat ini.

"Ini berbeda dari kelembaban absolut, yang mana ukuran jumlah sebenarnya uap air di udara, terlepas dari suhunya," imbuhnya.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: New York Post


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah