Studi Terbaru: Usai Dinyatakan Sembuh dari Virus Corona, Mayoritas Individu Akan Membawa Antibodi

- 9 Mei 2020, 03:40 WIB
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali sebelas sektor yang memang diizinkan.
Sejumlah pekerja berjalan usai bekerja dengan latar belakang gedung perkantoran di Jl Jenderal Sudirman, Jakarta, Kamis (16/4/2020). Pemprov DKI Jakarta akan memberikan saksi berupa mencabut perizinan kepada perusahaan yang tetap beroperasi di masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) kecuali sebelas sektor yang memang diizinkan. /ANTARA/

Kriteria untuk dimasukkan menjadi lebih ketat karena tim belajar lebih banyak tentang virus corona. Sebagai contoh, mereka awalnya mengharuskan donor potensial untuk bebas dari gejala hanya untuk tiga hari, tetapi kemudian diperpanjang hingga 14 hari.

Tim menguji 624 orang yang telah dites positif untuk virus dan telah pulih. Pada awalnya, hanya 511 dari mereka memiliki tingkat antibodi yang tingggi; 42 memiliki level rendah; dan 71 tidak punya.

Ketika 64 dari subjekk dengan level yang lemah atau tidak diuji lebih ulang lebih dari seminggu kemudian, semua kecuali tiga memiliki setidaknya beberapa antibodi.

Baca Juga: UPDATE Corona di Depok 8 Mei 2020: Kasus Positif Bertambah 9 Orang dan 1 Orang Sembuh

Itu menunjukkan waktu pengujian untuk antibodi dapat sangat mempengaruhi hasil, kata para peneliti.

Bahkan ada perbedaan antara kadar pada 20 hari dibandingkan 24 hari, katanya. Hal ini menunjukkan bahwa waktu optimal untuk tes antibodi adalah setelah gejala dimulai.

"Apa yang kami sampaikan pada orang-orang sekarang adalah setidaknya tiga minggu setelah timbulnya gejala," ucapnya.

Baca Juga: Tawuran Remaja Berujung Maut di Depok, Polisi Buru sang Provokator

Para peneliti memasukkan 719 orang lain dalam penelitian mereka yang menduga memiliki covid-19 berdasarkan gejala, tetapi pada mereka yang penyakit belum telah didiagnosis.***

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah